(Vibiznews – Forex) – Dolar AS berada di bawah tekanan ringan akhir pekan lalu oleh laporan angka ketenagakerjaan yang mengecewakan dalam data NFP bulan Desember, dan tidak ada katalis penggerak dari peristiwa politik besar. Merespon data tersebut para pemburu dolar lakukan profit taking setelah 3 hari berturut. Namun secara mingguan dolar mencetak penguatan yang lebih besar dibandingkan pekan sebelumnya.
Pergerakan kurs euro dalam pair EURUSD menetap di atas 1,1100 dan masih dibawah resistensi sekitar 1,1135., sehingga tidak memiliki momentum untuk bergerak bullish lanjutan.
Poundsterling tetap melemah, dan sulit untuk rebound dan bergerak bullish di tengah sentimen negatif dari Gubernur Bank of England, Mark Carney yang mengisyaratkan penurunan suku bunga. Dan akhir pekan lalu diberitakan seorang anggota BOE, Gertjan Vlieghe, mengatakan bahwa ia akan memilih mendukung kebijakan moneter yang lebih longgar dalam pertemuan Komite Kebijakan BOE akhir bulan ini.
Posisi yen semakin lemah dalam pair USDJPY yang terjung ke posisi terendah dalam sebulan akhir pekan lalu. Namun jelang penutupan yen bangkit oleh tekanan yang dialami dolar AS pasca rilis data NFP.
Mengingat tidak ada eskalasi besar pada front geopolitik akhir pekan lalu, pasar cenderung stabil di pembukaan forex awal pekan ini, pasar mencerna kekecewaan dalam data Nonfarm Payrolls yang bertolak belakang dengan laporan ADP yang kuat untuk periode yang sama.
Berikut katalis penggerak pasar hari ini perlu diperhatikan:
- Kantor statistik Inggris akan melaporkan data PDB bulanan dan data produksi manufaktur negara Inggris yang diperkirakan negatif.
- Terkait geopolitik, beberapa media internasional melaporkan Iran kembali meluncurkan roketnya ke pangkalan udara Balad (sekitar 80 km arah utara Baghdad).
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
