(Vibiznews – Forex) – Memulai perdagangan forex hari Selasa (14/01/2020) kekuatan mata uang yang memiliki imbal hasil cukup tinggi masih mendominasi pasar oleh berlanjutnya mood perdagangan aset resiko yang juga telah melemahkan posisi dolar AS. Perdagangan sebelumnya mata uang safe haven menderita kerugian termasuk dolar AS yang akhir sesi melemah tipis.
Dolar melemah terhadap euro dalam pair EURUSD meskipun pergerakan terbatas di tengah rilis data ekonomi makro yang kosong dan peristiwa tingkat pertama terjadi akhir pekan ini.
Poundsterling dalam pair GBPUSD runtuh, di tengah data ekonomi lokal yang lemah dan komentar dari seorang pejabat BOE Vlieghe. Komentar pejabat tersebut sangat melemahkan pair karena ia akan memilih mendukung kebijakan moneter yang lebih longgar. Data PDB bulanan yang dirilis menurun 0,3% setiap bulan.
Pergerakan pair USDJPY mengembang pada posisi 110,00 menjelang pembukaan Asia di tengah sentimen pasar yang lebih baik. Optimisme pasar akan kesepakatan dagang fase satu semakin kuat jelang penandatanganan pada hari Rabu pekan ini.
Berikut katalis penggerak pasar hari ini perlu diperhatikan:
- Delegasi pemerintah China diberitakan sudah tiba di Amerika Serikat. Perwakilan dari kedua negara diharapkan menandatangani fase satu dari kesepakatan perdagangan pada hari Rabu. Menjelang acara tersebut, AS mengatakan akan menghapus label manipulator mata uang dari China. Pemerintahan Trump telah mengundang sedikitnya 200 orang ke upacara penandatanganan, tetapi kedua negara belum menyelesaikan rincian dari apa yang akan ditandatangani.
- Hari ini akan dirilis data ekonomi yang sangat penting dan pengaruhi pasar seperti data perdagangan China di sesi Asia dan data tingkat inflasi AS pada sesi Amerika. Data perdagangan China diperkirakan menunjukkan data yang kuat, namun data inflasi Amerika sebaliknya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang


