Banyak Saham Bursa Asia Ambruk Jelang Kesepakatan Fase Satu AS-China

637

(Vibiznews – Index) – Dalam perhatian pasar menanti acara penandatanganan kesepakatan perdagangan fase satu antara AS dan China, perdagangan saham di kawasan Asia sangat berhati-hati hingga terjadi profit taking di beberapa bursa. Diakhir sesi Rabu (15/01/2020) hanya bursa saham  Australia yang mencetak keuntungan.

Pasar menjadi kurang antusias setelah awal sesi seorang pejabat tinggi Amerika Serikat  mengatakan tarif impor China akan tetap sampai kesepakatan Fase 2 selesai.

Bursa Saham China jatuh setelah terungkap bahwa kesepakatan perdagangan awal yang dijadwalkan akan ditandatangani di Washington tidak akan mencakup pengembalian tarif yang dikenakan pada barang-barang Cina. Indeks Shanghai Composite turun 16,78 poin, atau 0,54 persen menjadi  3.090,04, sementara indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,39 persen menjadi 28.773,59.

Bursa saham Jepang tergelincir ke zona merah oleh penguatan  yen  pasca pernyataan pejabat tinggi AS diatas. Indeks Nikkei turun 108,59 poin, atau 0,45 persen, menjadi 23.916,58, menghentikan kenaikan beruntun tiga hari dan mundur dari tertinggi empat minggu pada hari sebelumnya. Saham hiburan Toho merosot 5,7 persen setelah pendapatan kuartalannya  jauh dari harapan, saham Ryohin Keikaku kehilangan 3 persen untuk memperpanjang kerugian setelah operator Muji memangkas perkiraan labanya.

Indeks bursa saham Seoul berakhir lebih rendah untuk menghentikan kenaikan beruntun empat sesi karena optimisme seputar kesepakatan perdagangan “fase satu” AS-China berkurang. Indeks Kospi turun 7,90 poin, atau 0,35 persen, menjadi 2.230,98. Tertekan anjloknya saham  kelas berat Samsung Electronics yang merosot 1,7 persen dan saham pembuat chip No. 2 SK Hynix turun 2,3 persen.

Dalam berita ekonomi, Menurut laporan Kantor Statistik Korsel data tingkat pengangguran Korea Selatan naik menjadi 3,8 persen yang disesuaikan secara musiman pada Desember dari 3,6 persen pada November Tingkat ini diperkirakan akan tetap tidak berubah di 3,6 persen.

Trend perdagangan saham sebaliknya terjadi di bursa saham  Australia yang mencapai rekor tertinggi baru. Indeks acuan  ASX 200 naik 32,60 poin, atau 0,47 persen, menjadi 6.994,80,  mendapat support dari kekuatan saham tambang kelas berat BHP dan Rio Tinto. Saham Resolute Mining naik 0,9 persen setelah menandatangani perjanjian definitif untuk penjualan Tambang Emas Ravenswood di Queensland ke konsorsium. Saham Evolution Mining melonjak 5,8 persen, Newcrest menguat 3,1 persen dan St Barbara melonjak 8,1 persen.

Sentimen negatif di kawasan Asia ini turut memberikan tekanan bagi  perdagangan  bursa saham Indonesia (BEI) dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok  0,67% dan saham-saham yang menjadi pendorong indeks dari sektor agri dan infrastruktur.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here