(Vibiznews – Forex) – Memulai perdagangan forex sesi Asia hari Senin (20/01/2020) dolar AS retreat dari posisi tertinggi 1 bulan yang dicapai akhir pekan lalu. Dolar Amerika memperpanjang kenaikan pada hari Jumat, mengakhiri minggu di level tertinggi terhadap sebagian besar rival utamanya, meskipun data ekonomi AS meleset dari ekspektasi pasar.
Data penjualan Ritel Inggris berada jauh di bawah yang diharapkan, menekan poundsterling terhadap sebagian besar rival utama dan mengangkat peluang penurunan suku bunga BOE. Kini pair GBPUSD bergerak rebound dan berada di atas angka 1,3000.
Berikut katalis penggerak pasar hari ini perlu diperhatikan:
- PBOC (bank sentral China) mengumumkan memompakan 200 miliar yuan ke dalam sistem keuangan dalam upaya untuk mempertahankan likuiditas dalam sistem perbankan sebelum Festival Musim Semi. Kemudian pekan lalu dirilis data PDB China memenuhi ekspektasi pasar, naik 6,0% di Q4.
- Harga minyak mentah memulai pekan ini melonjak di tengah berita yang menunjukkan bahwa komandan Libya Khalifa Haftar memblokir ekspor minyak di pelabuhan di bawah kendalinya, yang memotong ekspor Libya 800.000 barel per hari.
Hari ini pasar keuangan Amerika Serikat akan tutup oleh hari libur publik “Martin Luther King Day”. Untuk pergerakan hari ini sepertinya akan kurang arahan karena dari sisi data ekonomi tidak ada rilis data ekonomi penting yang sangat kuat menggerakkan sentimen pasar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang