(Vibiznews – Index) – Bursa Saham Asia alami kerugian pada penutupan perdagangan hari Selasa (21/01/2020) karena berita Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global dan meningkatnya wabah virus corona yang mematikan di China.
Bursa saham China anjlok cukup parah dengan Indeks Shanghai Composite China turun 43,65 poin, atau 1,41 persen, menjadi 3.052,14, mencapai titik terendah dua minggu karena kekhawatiran tumbuh tentang virus baru yang telah menewaskan empat orang.
Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong juga jatuh sebanyak 2,81 persen menjadi berakhir pada 27.985,33 setelah Moody’s Investors Service menurunkan peringkat dan prospek kredit kota tersebut.
Perdagangan saham Jepang turun tajam karena jenis penyakit pneumonia baru di China memicu kekhawatiran epidemi yang lebih luas yang dapat menghantam ekonomi global. Indeks Nikkei turun 218,95 poin, atau 0,91 persen, menjadi 23.864,56. Saham yang paling berdampak turun yaitu saham perusahaan penerbangan dan perusahaan travel dilanda ketakutan penularan yang lebih luas.
Para pelaku pasar di Jepang menghiraukan berita keputusan Bank of Japan untuk membiarkan suku bunga utamanya tidak berubah pada tinjauan kebijakan dua hari dan merevisi perkiraan pertumbuhannya.
Bursa Saham Seoul ditutup lebih rendah untuk menghentikan kenaikan beruntun tiga hari karena investor institusional melepas saham berkapitalisasi besar setelah berita bahwa tiga roket katyusha jatuh dekat dengan kedutaan AS di Zona Hijau di ibukota Irak serta Wabah virus corona baru di Cina. Indeks Kospi turun 22,95 poin, atau 1,01 persen, menjadi 2.239,69.
Pasar saham Australia berakhir lebih rendah setelah lima sesi kenaikan berturut-turut. Indeks acuan ASX 200 turun 13,20 poin, atau 0,19 persen, menjadi 7.066,30. Namun saham raksasa pertambangan, BHP, memangkas kerugian awal hingga berakhir dengan nada datar setelah melaporkan kenaikan 3 persen dalam produksi bijih besi.
Demikian perdagangan Saham Selandia Baru menguat, dengan indeks acuan NZX 50 berakhir naik 58,19 poin, atau 0,50 persen, pada 11.805,14. Saham Contact Energy melonjak 2,7 persen.
Jul Allens/Senior Analyst Vibiz Research Center



