Bursa Saham China Cetak Kerugian Paling Besar Akibat Wabah Virus

831

(Vibiznews – Index) – Akhir perdagangan bursa saham Asia hari Kamis  (23/01/2020) sangat buruk dengan indeks utama terjun ke posisi terendah oleh pemberitaan media korban tewas akibat coronavirus China naik menjadi 17 orang dengan hampir 600 laporan terjangkit virus tersebut.

Selain itu juga investor tetap khawatir tentang penularan masuki  liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan yang dimulai pada hari Jumat, ketika jutaan orang China akan melakukan perjalanan di dalam  dan luar negeri.

Bursa saham China yang paling banyak menanggung kerugian di tengah kekhawatiran virus mematikan akan memburuk selama libur  perdagangan selama seminggu di China. Indeks Shanghai Composite anjlok 84,23 poin, atau 2,75 persen, menjadi 2.976,53 yang merupakan akhir terburuknya masuki Tahun Lunar dalam sejarah tiga dekade. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,52 persen menjadi 27.909,12.

Kerugian yang dialami bursa saham Jepang mencapai level terendah dua minggu akibat virus tersebut, ditambah juga kehati-hatian  menjelang laporan pendapatan perusahaan. Indeks Nikkei turun 235,91 poin, atau 0,98 persen, menjadi 23.795,44, tertekan oleh anjloknya saham eksportir akibat yen ke posisi tertinggi 1-1/2-minggu versus dolar.

Dalam berita ekonomi, Jepang mencatat defisit perdagangan barang sebesar 152,5 miliar yen pada Desember,hampir mengalahkan perkiraan untuk kekurangan 152,6 miliar yen menyusul defisit 85,2 miliar yen pada November. Dikarenakan ekspor turun 6,3 persen tahun ke tahun, kehilangan harapan untuk penurunan 4,3 persen, sementara impor merosot 4,9 persen tahunan dibandingkan perkiraan untuk penurunan 3,2 persen.

Bursa saham Seoul berakhir melemah tajam di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penyebaran coronavirus Wuhan. Indeks Kospi menyerah 21,12 poin, atau 0,93 persen, menjadi  2.246,13 jelang libur liburan Tahun Baru Imlek yang berlangsung Jumat hingga Senin. Saham  kelas berat Samsung Electronics anjlok 2,4 persen dan saham pembuat chip No. 2 Korea Selatan, SK Hynix Inc., turun 2,3 persen.

Pasar saham Australia juga alami pelemahan yang dipicu terutama karena anjloknya harga minyak yang menurunkan saham energi dan menghiraukan rilis data pekerjaan yang optimis menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga. Indeks acuan ASX 200 turun 44,70 poin, atau 0,63 persen, menjadi 7.088, saham energy seperti Origin Energy, Oil Search, Worley dan Santos turun 1-2 persen.

Berita ekonomi Australia datang dari survei Melbourne Institute yang melaporkan ekspektasi inflasi yang diharapkan meningkat 0,7 poin persentase menjadi 4,7 persen pada Januari. Secara terpisah, tingkat pengangguran di Australia turun menjadi  5,1 persen pada Desember yang mengalahkan perkiraan untuk 5,2 persen.

Sentimen negatif yang menekan bursa saham kawasan Asia tidak terjadi pada perdagangan bursa saham Indonesia dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,25%. Sektor saham yang memperkuat indeks yaitu sektor industri dasar dan aneka industri.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here