(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang pada perdagangan awal pekan hari Senin (27/01/2020) ditutup melemah dengan indeks yang masuk zona merah untuk hari kedua setelah akhir pekan lalu amblas. Sentimen negatif pasar masih seputar berita wabah virus Corona di China yang meningkat korbannya.
Berita terakhir dari pihak berwenang Cina menunjukkan jumlah korban tewas meningkat dari 57 menjadi lebih dari 80 orang, dan lebih dari 30.400 orang terinfeksi. Pasar mengkhawatirkan dampaknya pada ekonomi global oleh kerugian yang nantinya ditanggung ekonomi China.
Indeks Nikkei ditutup turun sebesar 509 poin atau 2,13% menjadi 23,319 basis poin, indeks sempat terjun ke posisi 23,295 yang merupakan posisi terendah 2 pekan perdagangan. Sedangkan indeks berjangka mengalami penurunan sebesar 206 poin menjadi 23,344 basis poin, indeks sempat turun ke posisi 23,234 dan naik ke posisi 23,449. Indeks Topix anjlok 1,6% menjadi 1702,57 basis poin.
Indeks nikkei melemah mendapat tekanan dari anjloknya beberapa saham unggulan seperti saham Pacific Metals yang anjlok 8%, saham Keisei Electric Railway turun 6.2%, saham Fast Retailing turun 5.7% dan saham Shiseido anjlok 5.7%.
Untuk pergerakan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center pergerakan bursa saham Jepang ini diperkirakan masih berpotensi lemah oleh sentimen diatas, demikian juga secara teknikal berada di bawah SMA50. Namun pada pembukaan sesi berikutnya berpotensi menguat oleh aksi bargain hunting. Untuk kisaran resisten indeks berada di 23700 – 24018, dan untuk kisaran support di posisi 23192 – 23020.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
Table Talk: Geopolitic Impact & How to grab profit on Market with Autopilot. Soho Capital Building 19th Floor. Jl. Letjen S Parman, Rabu, 29 Januari 2020 . Pk 16:00-17:00. Daftar: 081213520034 (Nama, email, HP, Company). Gratis: 1 buku Forex online Trading – Tren Investasi Masa Kini (Best Seller)
