(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan bursa saham di Korea Selatan hari Selasa (28/01/2020) ditutup melemah cukup parah dan alami penurunan tajam harian terbesar sejak perdagangan 11 Oktober 2018. Indeks Kospi ditutup pada kisaran posisi terendah dalam 2 pekan setelah pekan lalu cetak rekor tertinggi 15 bulan.
Pada penutupan perdagangan sore ini tampak indeks Kospi di pasar spot anjlok 69 poin atau 3,09 % ke posisi 2177 basis poin dan sempat terjun ke posisi 2166. Demikian juga untuk Kospi kontrak berjangka bulan Maret mengalami penurunan sebesar 9,50 poin dan ditutup pada posisi 293,50 basis poin dari penutupan sebelumnya pada posisi 303.00 poin.
Pelemahan indeks selain dipicu oleh anjloknya saham-saham kelas berat seperti saham Samsung Electronics yang anjlok 2300 poin atau 3,50%, juga tertekan oleh saham-saham pembuat kosmetik yang sangat bergantung pada wisatawan China seperti saham Tonymoly dan saham Able C&C anjlok 12% dan 15% masing-masing.
Anjloknya harga saham-saham di Kospi juga dipicu oleh kekhawatiran investor akan virus Corona yang mewabah di China akan menekan ekonomi China yang selama ini menjadi mitra dagang terbesar Korea Selatan.
Untuk pergerakan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center pergerakan bursa saham Korea selanjutnya diperkirakan masih berpotensi lemah oleh sentimen diatas, demikian juga secara teknikal. Untuk kisaran support Kospi berjangka (Kospi200) ini di posisi 290 – 280 dan posisi resisten indeks berada di 300 – 350.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang