Virus Corona Kembali Hantam Wall Street, Bursa Amerika Menderita

514

(Vibiznews – Index) – Mengikuti kondisi yang terjadi pada perdagangan saham kawasan Asia dan Eropa, kerugian masih menyelimuti perdagangan di bursa saham Amerika melanjutkan pelemahan perdagangan akhir pekan lalu. Dalam perdagangan yang berakhir Selasa  (28/01/2020), ada banyak saham-saham terjual dan indeks ditutup merah cukup signifikan.

Indeks Dow Jones jatuh 453,93 poin atau 1,5 persen menjadi 28.535,80, indeks Nasdaq anjlok 175,60 poin atau 1,9 persen menjadi 9.139,31 dan indeks S&P 500 merosot 51,84 poin atau 1,6 persen menjadi 3.243,63. Tumbuhnya kekhawatiran tentang wabah koronavirus di Cina berkontribusi terhadap kelemahan di Wall Street di tengah kekhawatiran tentang dampak pada ekonomi global.

Para pejabat Cina mengatakan jumlah kematian akibat virus corona baru telah melonjak menjadi 81, dengan lebih dari 2.800 orang terinfeksi. Meluasnya penyebaran virus corona membebani bisnis perjalanan, pariwisata, dan persediaan perhotelan serta perusahaan-perusahaan di negeri tersebut.

Berita diatas yang sudah terjadi sejak pekan lalu menjadi alasan investor untuk melakukan profit taking dari beberapa rekor kenaikan baru-baru ini di pasar. Selain itu tekanan di bursa ditambah oleh laporan  Departemen Perdagangan untuk penjualan rumah baru turun secara tak terduga yang 0,4 persen ke tingkat tahunan 694.000 pada Desember dari 697.000 yang direvisi turun pada November.

Melihat pergerakan sektoral, saham-saham layanan minyak berubah dalam beberapa kinerja terburuk pasar, dengan Philadelphia Oil Service Index anjlok 5,8 persen ke level penutupan tiga bulan terendah. Kelemahan substansial juga terlihat di antara saham baja, dengan penurunan 4,3 persen oleh NYSE Arca Steel Index. Indeks jatuh ke level penutupan terendah dalam lebih dari dua bulan.

Demikian juga terlihat pada sektor semikonduktor, perangkat keras komputer, saham  gas alam dan bahan kimia juga menderita pelemahan yang signifikan selama sesi awal pekan yang merah.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here