(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham Amerika awal pekan bergerak sangat cepat oleh aksi bargain hunting pasar di Wall Street sehingga indeks ditutup menguat sangat signifikan, berusaha menghapus kerugian perdagangan sebelumnya yang anjlok cukup parah.
Penurunan tajam yang terlihat pada akhir pekan lalu menyeret indeks Dow Jones ke level penutupan terendah dalam lebih dari sebulan, sementara indeks Nasdaq dan S&P 500 juga mundur jauh dari rekor tertinggi baru-baru ini.
Pada akhir perdagangan beberapa saat lalu Selasa (04/02/2020), indeks Nasdaq melonjak 122,47 poin atau 1,3 persen menjadi 9.273,40, indeks Dow Jones naik 143,78 poin atau 0,5 persen menjadi 28.399,81 dan indeks S&P 500 naik 23,40 poin atau 0,7 persen menjadi 3.248,92.
Menambah sentimen positif perdagangan, Institute for Supply Management merilis laporan yang menunjukkan ekspansi tak terduga dalam aktivitas manufaktur AS di bulan Januari. Indeks hingga 50,9 pada Januari setelah tergelincir ke revisi 47,8 pada Desember. Sebelumnya pasar mengharapkan indeks untuk menunjukkan kenaikan yang lebih moderat pada 48,5, yang masih mengindikasikan kontraksi.
Untuk volume perdagangan saham masih terbatas karena beberapa investor tampaknya enggan untuk kembali ke pasar saham di tengah kekhawatiran tentang wabah virus corona.
Melihat pergerakan sektoral, saham-saham kimia bergerak naik tajam hingga mendorong S&P Chemical Sector Index naik 2,3 persen. Indeks mengakhiri sesi sebelumnya di level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan. Kekuatan substansial juga terlihat di antara saham-saham perangkat lunak dengan lonjakan Dow Jones A.S. Software Index hingga mengakhiri sesi pada rekor penutupan tertinggi baru.
Saham-saham bioteknologi juga menunjukkan kinerja yang kuat pada hari itu, menghasilkan kenaikan 1,3 persen oleh NYSE Arca Biotechnology Index. Saham Gilead Sciences bergerak jauh lebih tinggi di tengah berita bahwa pembuat obat itu bekerja sama dengan pihak berwenang China dalam perawatan coronavirus.
Saham-saham semikonduktor dan perbankan juga menunjukkan kekuatan yang menonjol pada hari itu, sementara itu sebaliknya dialami oleh saham minyak yang berada di bawah tekanan di tengah penurunan tajam lain oleh harga minyak mentah.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting