(Vibiznews – Forex) – Memulai perdagangan pasar forex hari Senin (10/02/2020) terpantau posisi mata uang safe haven masih kuat melanjutkan trend perdagangan akhir pekan lalu yang kembali dikhawatirkan oleh wabah virus di China. Pasalnya korban virus tersebut semakin bertambah dengan jumlah yang tewas 811 lebih dan terinfeksi 37198.
Selain itu perdagangan aset resiko semakin ditekan oleh pengumuman beberapa perusahaan besar yang menyalahkan wabah virus tersebut pemicu putusnya rantai bisnis mereka. Kemudian terlihat juga anjloknya bursa saham serta imbal hasil obligasi AS.
Namun pekan lalu dolar AS mengakhiri sesi dengan naik ke posisi tertinggi tahunan terhadap sebagian besar rival utamanya. Mata uang Eropa sangat lemah, dengan EUR turun karena data Jerman yang suram dan poundsterling atau GBP terbebani oleh kekhawatiran tentang hubungan masa depan Inggris dengan Uni Eropa.
Berikut katalis penggerak pasar hari ini perlu diperhatikan:
- Dari kawasan Asia berita ekonomi penting dari China yang akan merilis data CPI dan PPI tahunan serta data pinjaman baru.
- Berita terbaru tentang peningkatan korban wabah virus di China.
- Data NFP akhir pekan lalu yang menunjukkan peningkatan data pasar tenaga kerja Amerika Serikat yang menopang kekuatan dolar AS versus yen Jepang sebagai aset safe haven.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center, Vibiz Consulting



