(Vibiznews – Index) – Rekor tinggi bursa saham Amerika tidak berlanjut pada perdagangan hari kedua pekan ini yang berakhir Rabu (12/02/2020), dimana indeks utama Wall Street ditutup nyaris flat. Terpangkasnya keuntungan bursa semalam oleh aksi profit taking beberapa investor terhadap saham-saham yang sudah rekor sebelumnya.
Indeks Dow Jones nyaris flat dengan hanya naik 30,29 poin atau 0,1 persen menjadi 29.307,11, indeks Nasdaq naik 50,54 poin atau 0,5 persen pada 9,678.93 dan indeks S&P 500 naik 14,23 poin atau 0,4 persen pada 3.366,32. Kekuatan terjadi diawal sesi oleh sikap pasar terus mengabaikan kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari wabah koronavirus yang mematikan.
Kemudian para pelaku pasar mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam kesaksian di depan Komite Jasa Keuangan House AS yang menyebutkan bahwa bank sentral memantau dengan cermat wabah koronavirus tetapi juga ketahanan ekonomi AS sangat kuat.
Powell juga menyatakan beberapa ketidakpastian seputar perdagangan telah berkurang setelah penandatanganan perjanjian perdagangan AS-China fase satu tetapi memperingatkan risiko terhadap prospek tetap ada.
Namun, Powell menunjukkan bahwa ekonomi AS baru-baru ini terlihat tangguh terhadap tantangan global, dengan aktivitas ekonomi meningkat pada kecepatan moderat selama paruh kedua tahun lalu.
Secara sektoral, saham telekomunikasi terlihat sangat kuat dengan NYSE Arca North American Telecom Index melonjak sebesar 6 persen ke level intraday terbaik dalam lebih dari setahun. Saham Sprint memimpin lebih tinggi, melonjak 73,5 persen setelah berita T-Mobile telah memenangkan persetujuan pengadilan untuk pengambilalihan perusahaan telekomunikasi senilai $ 26,5 miliar.
Kekuatan signifikan juga tetap terlihat di antara saham semikonduktor, sebagaimana tercermin oleh lonjakan 2,2 persen oleh Philadelphia Semiconductor Index. Saham-saham baja, pialang, dan jaringan juga mencetak kekuatan yang cukup besar, bergerak lebih tinggi bersama dengan sebagian besar sektor utama lainnya.
Sementara itu, saham tembakau menghambat tren naik, kembali menguat setelah bergerak tajam lebih tinggi di sesi sebelumnya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting