(Vibiznews – Forex) – Memulai perdagangan pasar forex hari Rabu (12/02/2020) terpantau permintaan pasar terhadap dolar AS menurun, tetapi penurunannya terbatas. Kemudian Mata uang kawasan Euro rebound moderat namun secara fundamental masih di bawah tekanan jual, setelah sebelumnya ambruk ke posisi penurunan 2020 terhadap dolar.
Kurs poundsterling menguat untuk hari kedua berturut-turut, meskipun data Inggris gagal mengesankan dimana ekonomi Inggris tidak tumbuh pada kuartal terakhir tahun 2019. Sementara itu kekuatan pound dalam GBPUSD masih dibatasin oleh kegelisahan Brexit.
Pimpinan 3 bank sentral utama dunia gagal mengesankan investor. Semalam di tempat yang berbeda Jerome Powell (FED), Lagarde,(ECB) dan Carney (BOE) bersaksi tentang evaluasi kebijakan moneter mereka dihadapan parlemen tetapi tidak mengumumkan perubahan pada sikap kebijakan moneter yang sudah diketahui pasar sebelumnya.
Perdagangan aset safe-haven mereda, oleh berita pertambahan korban koronavirus tampaknya berkurang dan WHO mengatakan vaksin bisa siap dalam waktu sekitar 18 bulan.
Berikut katalis penggerak pasar hari ini perlu diperhatikan:
- Perdagangan bursa saham Amerika ditutup mixed dengan indeks Dow Jones nyaris flat. Kemudian posisi imbal hasil obligasi AS sesi Asia terlihat bergerak positif melanjutkan rebound perdagangan semalam.
- Untuk berita ekonomi, yang penting dari Eropa akan dirilis data produksi industri kawasan Euro dan di Amerika hanya dirilis Federal Budget Plan.
- Presiden Fed kembali akan berbicara dihadapan Senat AS terkait kebijakan moneter mereka.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center, Vibiz Consulting