Indeks Obligasi Indonesia Cetak Rekor Baru, Pilihan Investasi Menarik di Tengah Gejolak

810

(Vibiznews – Bonds) – Indeks obligasi Indonesia, yang tercermin pada Indonesia Composite Bond Index (ICBI), berhasil mencetak rekor tertinggi barunya 284,9854 per 18 Februari.

Di tengah pelemahan bursa saham, di mana IHSG telah merosot sebesar 6% lebih pada sepanjang tahun ini, obligasi menjadi pilihan investasi yang lebih menarik dan aman bagi investor, terutama untuk obligasi SUN yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia.

Sebagaimana diketahui, antara pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, dimana ketika harga naik maka akan menekan yield turun, demikian juga sebaliknya. Yield lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga, karena sudah mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

Permintaan lelang SUN pada Selasa (18/2) juga tercatat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa sebesar Rp 127,11 triliun. Lelang ini terjadi ketika harga SUN positif, di mana ditunjukkan oleh empat seri acuan di pasar sekunder yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pasar obligasi saat ini nampaknya didominasi oleh investor perbankan domestik yang mencatatkan aksi beli bersih sejak awal tahun, didukung oleh kuatnya likuiditas perbankan di awal tahun.

Banyak analis pasar menilai bahwa kenaikan indeks obligasi Indonesia dipengaruhi oleh kondisi internal dalam negeri yang relatif terkendali. Misalnya, yang nyata terlihat beberapa tahun belakangan ini adalah tingkat infkasi. Pada Januari 2020, inflasi Indonesia hanya 0,39% atau secara tahunan 2,68%.

Di sisi lain pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di angka 5%, di tengah ekonomi dunia yang cenderung melambat, bahkan dihantui risiko resesi, oleh panjangnya perang dagang, naiknya tensi geopolitik Timur Tengah, dan terakhir yang sangat memukul adalah epidemi virus corona dari China.

Selain fundamental ekonomi yang resilient dan solid, dan telah membuat pemeringkat internasional seperti Fitch dan Moody’s mempertahankan peringkat investment grade bagi Indonesia, tawaran yield yang menarik juga menjadi daya tarik sendiri bagi investor, terutama bagi kelompok investor global.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here