Covid-19 Goncang Pasar Saham Global, Investasi Safe Haven Melonjak

814
Sumber : Wikipedia

(Vibiznews – Index) – Pasar saham global dan minyak turun pada hari Senin, produk investasi safe-haven seperti emas melonjak dan imbal hasil keuangan AS mencapai level terendah sejak pertengahan 2016, ketika kasus virus corona menyebar ke luar China, menggelapkan prospek pertumbuhan dunia.

Eropa terpukul sejak awal, dengan Italia anjlok lebih dari 4% setelah lonjakan dalam kasus virus menyebabkan kawasan industri di bagian utara negara itu menjadi wilayah tertutup. Industri di Milan berada mengalami hari-hari terburuk sejak 2016.

Frankfurt dan Paris keduanya turun lebih dari 3% dan FTSE London turun 2,5%, yang berarti setidaknya $ 350 miliar telah dihapuskan dari nilai pasar kawasan itu.

Harga emas melonjak 2,5% ke level tertinggi tujuh tahun $ 1.680 per ounce yang telah naik 10% di sepanjang tahun 2019 lalu.

Obligasi juga rally. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun menjadi 1,401%, terendah sejak Juli 2016. Treasury 30-tahun menyentuh rekor terendah di 1,855% dan imbal hasil Jerman turun menjadi -0,475%, terendah dalam lebih dari empat bulan.

Di Asia, KOSPI Korea Selatan merosot 3,9% setelah pemerintah menyatakan siaga tinggi setelah jumlah infeksi melonjak menjadi 763 dan kematian meningkat menjadi tujuh orang.

Indeks acuan Australia turun 2,25% dan Selandia Baru turun sekitar 1,8 persen. Indeks CSI300 blue-chip China ditutup turun 0,4 persen. Pasar Jepang ditutup untuk libur publik.

Dolar merosot ke 111,34 terhadap yen Jepang JPY, euro jatuh ke $ 1,08 dan dolar Australia, sering diperdagangkan sebagai proksi untuk risiko China, jatuh ke level terendah 11-tahun di level $ 0,6585.

Won Korea terakhir turun 1% di 1.219,06 setelah jatuh ke terlemah sejak Agustus 2019. Pergerakan mata uang di pasar berkembang mulai dari peso Meksiko dan lira Turki ke zloty Polandia dan rubel Rusia berada di zona merah.

Di pasar komoditas, minyak mentah Brent turun 3,5%, atau $ 2,1, menjadi $ 56,35 per barel. Minyak mentah AS turun 3%, atau $ 1,64, menjadi $ 51,74 per barel. Di antara logam industri utama, tembaga turun 1,4% dan seng turun 2,5 persen.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here