(Vibiznews – Indeks) – Pemerintah Hong Kong hari Rabu (26/02/2020) mengumumkan adanya rekor defisit anggaran, sehingga pemerintah menjanjikan pemberian uang tunai kepada penduduk dan pengurangan pajak bisnis untuk melunakkan pukulan terhadap ekonomi yang dilanda resesi oleh rally protes dan coronavirus. Berita ini menahan sedikit kerugian yang dialami bursa Hong Kong sejak awal sesi.
Hang Seng tertekan sangat kuat setelah perdagangan sebelumnya ditutup rebound, mendapat sentimen negatif dari kepanikan investor global akan dampak buruk penyebaran luas virus corona terhadap ekonomi global.
Indeks Hang Seng ditutup turun 196,74 poin, atau 0,73% pada posisi 26.696,49 setelah sempat mencapai posisi terendah di 26,480 dan tertinggi di 26776. Demikian indeks China Enterprises dengan 60 saham unggulan anjlok 0,74% menjadi 10.501,62 poin.
Indeks Hang Seng turun sebanyak 1,54% di awal perdagangan menyusul kerugian tajam bursa saham Wall Street karena meningkatnya kekhawatiran akan pandemi global. Indeks kemudian pulih beberapa langkah karena investor menyambut berita stimulus terbaru Hong Kong.
Saham-saham yang paling banyak menekan indeks seperti saham China Mobile yang anjlok 2,4%, saham China Construction Bank turun 1,42%, saham CNOOC turun 1,9%, saham Sunny Optical Technology Group Co Ltd anjlok 4,28%.
Jul Allens/Senior Analyst Vibiz Research Center