(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan saham di bursa saham Hong Kong awal pekan pada hari Senin (09/03/2020) alami kerugian yang besar dalam perdagangan 2 tahun terakhir, setelah indeks Hang Seng ditutup anjlok parah oleh jatuhnya harga minyak dunia. Sentimen ini menambah beratnya sentimen penyebaran wabah coronavirus yang mendorong investor menjual aset resiko mereka.
Indeks Hang Seng ditutup turun 1133 poin atau 4,34% pada posisi 25013, penurunan satu hari terburuk sejak penurunan 5,1 persen pada 6 Februari 2018. Hang Seng sempat mencapai posisi tertinggi di 25.321 dan terendah di 24948. Indeks saham Perusahaan Cina dengan 60 saham unggulan anjlok 4,52% menjadi 9984,44 poin.
Saham-saham minyak paling banyak terpukul seperti saham PetroChina anjlok 2,27%, saham CNOOC anjlok 17.14%, saham China Shenhua Energy anjlok 5,11% dan saham China Petroleum turun 2,80%.
Sebagai informasi, ambruknya harga minyak mentah setelah Rusia picu perang harga minyak dengan Arab Saudi dengan menolak pemangkasan produksi yang lebih dalam. Pada hari Sabtu, Arab Saudi membalasnya dengan mengumumkan pemotongan harga minyak terbesar selama lebih dari 30 tahun dan meminta untuk meningkatkan produksi minyak menjadi lebih dari 10 juta barel per hari.
Jul Allens / Analis Senior Vibiz Research Center