(Vibiznews – Forex) – Perdagangan forex pekan lalu yang dikuasai oleh aset safe haven masih akan terus berlanjut oleh buruknya sentimen pasar yang terbentuk sejak penyebaran virus corona bertambah diseluruh dunia. Posisi dolar AS sebagai mata uang utama keluar dari pemburuan aset safe haven pasca penurunan suku bunga bank sentral Amerika (Fed) pekan lalu.
Coronavirus yang menyebar di seluruh Eropa dan Amerika mengancam pergerakan aset resiko ke posisi yang merugikan seperti ambruknya perdagangan bursa saham global dan juga posisi imbal hasil obligasi AS ke posisi terburuk sepanjang sejarah.
Di Amerika Serikat, semakin banyak negara bagian menyatakan keadaan darurat akan masuknya virus ini. Total kasus AS setidaknya terdapat 434 dan jumlah yang telah tewas 19 orang, menurut data yang dikumpulkan oleh NBC News. Kemudian di Italia, Milan berada dalam kepanikan pasca meningkatnya korban dalam skala global.
Berikut katalis penggerak pasar hari ini perlu diperhatikan:
- Bursa saham Amerika di Wall Street akhir pekan lalu ditutup dengan kerugian yang besar, demikian posisi imbal hasil obligasi awal pekan masih berada di bawah 1%.
- Berita ekonomi yang perlu diperhatikan pada sesi Asia terdapat rilis data GDP Jepang dan di sesi Eropa data produksi industri Jerman menjadi fokusnya. Hari ini tidak ada berita ekonomi dari Amerika.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center, Vibiz Consulting


