(Vibiznews-Forex) – Kurs pound dalam pair GBPUSD hari Rabu (31/07) akhir sesi Asia bergerak konsolidasi oleh bangkitnya dolar AS dari posisi terburuknya setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump. Pair yang terjun dari puncak tertinggi 5 pekan, juga mendapat tekanan dari permasalahan Brexit.
Timbul keraguan baru atas Brexit setelah para diplomat UE, juga termasuk beberapa partai oposisi Partai Buruh, meningkatkan keraguan pada batas waktu Desember 2020 di tengah perbedaan kesepakatan dan juga kekhawatiran COVID-19.
Namun terdapat juga sentimen positif dari laporan BBC yang menyebutkan terjadi peningkatan 5 miliar poundsterling untuk ekspor Inggris melalui anggaran pasca-Brexit pertama, yang akan dirilis pada hari Rabu.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada posisi 1.3089 dan kini berada di posisi 1.3041, akan semakin tertekan dan terjun ke posisi bawah 1.3000 jika tembus S1. Namun jika rebound, pair akan mendaki kembali ke posisi 1.3130 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3353 | 1.3276 | 1.3187 | 1.3110 | 1.3022 | 1.2945 | 1.2856 |
Buy Avg | 1.3130 | Sell Avg | 1.3010 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting