(Vibiznews – Economy) – Bank sentral Inggris (BOE) mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu (11/03/2020) untuk mengambil langkah-langkah penting mengamankan ekonomi Inggris dari serangan wabah coronavirus. Dan secara tak terduga Bank of England secara memotong suku bunga utamanya cukup besar selain langkah stimulus lainnya.
BOE memangkas suku bunga utamanya sebesar 50bps menjadi 0,25 persen setelah sebelumnya ada pada posisi 0,75 persen sejak pertemuan komite kebijakan bulan Agustus 2018.
Dalam pertemuan hari ini, Komite juga mengumumkan langkah-langkah lain untuk meningkatkan ekonomi Inggris terhadap gangguan yang disebabkan oleh wabah koronavirus, termasuk skema Pendanaan Jangka baru dengan insentif tambahan untuk Usaha Kecil dan Menengah (TFSME), yang dibiayai dari cadangan bank sentral.
Pembuat kebijakan BOE juga memutuskan untuk mempertahankan cadangan pembelian obligasi korporasi kelas investasi non-finansial sterling, dibiayai oleh penerbitan cadangan bank sentral, pada £ 10 miliar; dan cadangan pembelian obligasi pemerintah Inggris sebesar £ 435 miliar.
Komite menambahkan untuk TFSME selama 12 bulan ke depan, menawarkan pendanaan empat tahun setidaknya 5% dari saham peserta pinjaman ekonomi riil dengan bunga sesuai suku bunga acuan, untuk mengurangi tekanan dan memaksimalkan efektivitas kebijakan moneter.
Merespon kebijakan darurat ini, posisi poundsterling sempat bergerak lemah dari posisi yang sedang rebound oleh posisi pelemahan dolar AS. Pound dalam GBPUSD sempat terjun ke posisi 1.2827, namun bangkit kembali. Kini pair sudah berada di posisi 1.2949 yang dapat menembus posisi resisten lemahnya.
Jul Allens / Analis Senior Vibiz Research Center