(Vibiznews – Index) Pasar Saham Eropa terperosok pada Senin (16/03) setelah sebagian besar negara Eropa yang terkena wabah coronavirus melakukan pembatasan hingga lockdown.
Indeks Stoxx 600 Eropa merosot hampir 10%, saham perjalanan dan liburan anjlok 14,3% untuk memimpin kerugian karena semua sektor dan bursa utama merosot ke zona merah.
Indeks FTSE turun 7,29%. Indeks DAX merosot 9,83%. Indeks CAC anjlok 11,24%.
Pasar saham bereaksi terhadap penutupan yang terjadi di benua Eropa akibat wabah COVID-19. Spanyol telah memberlakukan lockdwon nasional selama 15 hari, yang melarang 46 juta warganya dari semua interkasi yang tidak perlu. Negara itu memberlakukan dekrit keadaan darurat, karena mengkonfirmasi jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Eropa, setelah Italia.
Sementara itu, Perancis dan Jerman telah menutup sebagian besar ekonomi mereka dan memperkuat perbatasan ketika mereka meningkatkan upaya mereka untuk menahan penyebaran virus corona.
Pemerintah Inggris menghadapi seruan yang semakin meningkat untuk mengambil langkah-langkah yang lebih drastis, ini terjadi setelah pemerintahan Trump memperluas larangan perjalanannya untuk memasukkan Inggris dan Irlandia.
Pasar juga bereaksi terhadap langkah mengejutkan Federal Reserve AS pada hari Minggu, dimana The Fed memangkas suku bunga acuannya menjadi nol dan meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran dalam langkah darurat.
Perusahaan penerbangan dan perusahaan perjalanan terus tertekan. Saham Tui anjlok 28%, EasyJet merosot 27%, induk British Airways IAG turun 22% dan Air France KLM turun 17%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan lanjutkan pelemahan tertekan kondisi penyebaran virus corona yang terus berlangsung di Eropa yang menyebabkan upaya lockdown dan pembatasan perjalanan di Eropa.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting



