(Vibiznews-Forex) – Demi mengamankan dan melindungi ekonomi Amerika Serikat dari implikasi negatif pandemi corona, bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) mengadakan pertemuan darurat dan mengumumkan memangkas kembali suku bunganya setelah 2 pekan lalu tanggal 3 Maret diturunkan.
Federal Reserve menurunkan suku bunga acuannya (Fed rate) 100 bps menjadi 0% – 0,25% dari kisaran 1% – 1,25%, yang merupakan rate terendah sejak bulan Desember tahun 2015. Fed beralasan wabah koronavirus telah merugikan masyarakat dan mengganggu kegiatan ekonomi di banyak negara, termasuk Amerika Serikat.

Fed merasa perlu memangkas suku bunga dalam kisaran nol dan meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran $ 700 miliar. Suku bunga acuan yang baru ini digunakan sebagai patokan baik untuk pinjaman jangka pendek untuk lembaga keuangan dan sebagai patokan untuk banyak tingkat konsumsi.
Menghadapi pasar keuangan yang sangat terganggu, The Fed juga memangkas suku bunga pinjaman darurat atau discount window untuk bank sebesar 125 bps menjadi 0,25%, dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi 90 hari.
Sebagai informasi, discount window adalah bagian dari fungsi The Fed sebagai pemberi pinjaman terakhir untuk industri perbankan. Bank atau lembaga keuangan dapat menggunakan fasilitas ini untuk kebutuhan likuiditasnya, meskipun beberapa enggan melakukannya karena dapat menunjukkan mereka mengalami masalah keuangan.
The Fed juga memangkas persyaratan cadangan untuk ribuan bank menjadi nol. Selain itu, dalam langkah global terkoordinasi oleh bank sentral, The Fed mengatakan Bank of Canada, Bank of England, Bank of Japan, Bank Sentral Eropa, Federal Reserve, dan Bank Nasional Swiss mengambil tindakan untuk meningkatkan likuiditas dolar di seluruh dunia melalui pengaturan pertukaran dolar yang ada.
Kemudian untuk mendukung berfungsinya pasar untuk sekuritas Treasury dan sekuritas yang didukung hipotek agen yang merupakan pusat aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis, dalam beberapa bulan mendatang Komite Kebijakan Fed akan meningkatkan kepemilikannya pada sekuritas Treasury sedikitnya $ 500 miliar dan kepemilikannya atas sekuritas yang didukung hipotek sekurang-kurangnya $ 200 miliar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



