(Vibiznews – Index) Bursa Saham di Asia Pasifik berakhir mixed pada hari Selasa (17/03) setelah bursa Wall Street merosot terendah dalam lebih dari tiga dekade semalam.
Bursa Australia memimpin kenaikan, indeks ASX 200 ditutup 5,83% lebih tinggi pada 5.293,40 setelah anjlok hampir 10% pada hari Senin.
Dalam rilis Selasa terkait risalah pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) pada awal Maret, bank sentral mengatakan: “Dalam mempertimbangkan keputusan kebijakan, anggota mengamati bahwa semakin jelas bahwa COVID-19 akan menyebabkan gangguan besar pada ekonomi. aktivitas di seluruh dunia. ” RBA memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret menjadi 0,5%, rekor terendah baru.
Sedangkan bursa saham di China daratan berakhir lebih rendah. Indeks Shanghai tergelincir 0,34% menjadi sekitar 2.779,64 dan indeks Shenzhen ditutup 0,425% lebih rendah menjadi sekitar 1,704,74.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,87%, pada 23263.73.
Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup sedikit lebih tinggi pada 17.011,53. Indeks Topix melonjak 2,6% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1,268.46.
Indeks Kospi Korea Selatan, ditutup 2,47% lebih rendah pada 1,672.44.
Investor mengamati situasi yang berkembang pesat seputar wabah coronavirus global, yang telah menginfeksi lebih dari 168.000 di seluruh dunia dan merenggut setidaknya 6.610 nyawa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Kekhawatiran atas dampak ekonomi dari virus corona telah memicu pergerakan turun di pasar global dalam beberapa hari terakhir.
Federal Reserve AS mengumumkan pada hari Minggu stimulus moneter besar-besaran, dalam langkah darurat. Pada hari Senin, beberapa bank sentral di Asia juga mengumumkan langkah-langkah untuk memerangi dampak virus korona.
Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 2.997,10 poin menjadi ditutup pada 20.188,52. Indeks S&P 500 turun 12% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 2.386,13 – mencapai level terendah sejak Desember 2018. Indeks Nasdaq ditutup 12,3% lebih rendah pada 6.904,59 di hari terburuk yang pernah ada.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan bursa Asia selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street. Dengan mengalami penurunan tajam semalam, diperkirakan bursa Wall Street akan rebound dengan aksi bargain hunting investor memanfaatkan harga saham yang lebih murah. Jika bursa Wall Street berakhir rebound akan mendukung penguatan bursa Asia.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting