(Vibiznews – Indeks) – Pergerakan rally bursa Korea Selatan terhenti di posisi tertinggi selama 7 hari perdagangan pada awal sesi hari Kamis (26/03/2020), kemudian terpangkas oleh profit taking pasar setelah uang Won anjlok terhadap dolar AS. Sentimen investor global sedang berada di tengah kekhawatiran resesi ekonomi negara ekonomi besar seperti AS dan Jerman.
Selain itu, Bank of Korea umumkan hari ini akan menawarkan jumlah uang yang tidak terbatas selama tiga bulan melalui operasi repo tidak mampu mengangkat suasana hati investor. Pusat Pengendalian Penyakit Korea melaporkan 104 kasus baru virus corona hari ini, sehingga total infeksi negara menjadi 9.241.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 18,52 poin atau 1,09 persen pada posisi 1.686,24, yang mengakhiri kemenangan beruntun dua hari. Indeks melonjak hampir 14,5 persen selama dua hari terakhir di tengah harapan stimulus. Demikian indeks Kospi200 berjangka, anjlok 3,25 poin atau 1,40% ke posisi 229,25, dan sempat turun ke posisi rendah 228,00 dan naik ke posisi 235.20.
Secara sektoral, tidak semua sektor berada di zona merah seperti sektor keuangan menguat 1,8%, sektor diskresi menguat 1,7%, sektor telekomunikasi menguat 1,4% dan sektor kesehatan naik 0,2%. Saham yang menekan indeks yaitu saham sektor teknologi yang anjlok 1,4% dan sektor energi turun 0,3%.
Sementara itu saham kapitalisasi teratas Samsung Electronics turun 1,75 persen , saham SK hynix anjlok 4,5 persen , saham Hyundai Motor naik 0,47 persen dan saham Kia Motors turun 0,4 persen. Demikian saham Samsung BioLogics turun 3,89 persen dan saham pembuat baja terkemuka POSCO turun 3,42 persen.
Jul Allens / Analis Senior Vibiz Research Center-Vibiz Consulting