(Vibiznews – Indeks) – Telah terjadi aksi profit taking pasar cukup besar pada perdagangan saham di bursa Jepang hari Kamis (26/03/2020) pasca rally 3 hari, yang membuat indeks Nikkei terjun dari posisi tertinggi dalam 2 pekan. Sentimen investor hari ini juga dipengaruhi oleh mixednya perdagangan saham Wall Street semalam serta penguatan yen Jepang yang merugikan saham eksportir.
Investor juga tertekan pernyataan gubernur Tokyo – Yuriko Koike yang memperingatkan kemungkinan terjadinya ekspansi coronavirus di ibukota Jepang tersebut. Sementara itu, Kyodo News melaporkan bahwa pemerintah Jepang sedang mempersiapkan untuk mendirikan pusat pengendalian virus, sebagai pusat informasi untuk menyatakan keadaan darurat pasca wabah.
Indeks Nikkei ditutup jatuh 882 poin atau 4,5% pada posisi 18.664 dan sempat turun ke posisi rendah di 18492 dan naik ke posisi tertinggi 19119. Kini indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2020 bergerak negatif dengan penurunan hingga 990 poin atau 5,15 % ke posisi 18.248,50.
Secara sektoral, hanya sektor telekomunikasi yang alami penguatan dengan kenaikan 0,3%. Sedangkan tekanan indeks dipimpin oleh anjloknya saham diskresion konsumen anjlok 3,8%, sektor bahan dasar turun 3,7%, sektor perawatan kesehatan anjlok 2,8% dan sektor energi turun 1,3%.
Jul Allens / Analis Pusat Penelitian Senior Vibiz-Vibiz Consulting