(Vibiznews – Index) Pasar Saham Eropa bergerak turun pada Senin (30/03) mencermati perkembangan pandemi coronavirus.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun 2,2% pada transaksi awal setelah awalnya dibuka positif. Saham perbankan jatuh 4,6% untuk memimpin kerugian karena semua sektor dan bursa utama meluncur ke wilayah negatif.
Terpantau indeks FTSE turun 0,86%. Indeks DAX turun tipis 0,02%. Indeks CAC melemah 0,92%.
Pasar global terus mencermati pandemi coronavirus yang terus berkembang. Virus Corona ini telah menginfeksi lebih dari 720.000 orang di seluruh dunia dan menyebabkan setidaknya 34.000 kematian, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Sementara itu di Eropa, jumlah kematian akibat coronavirus di Italia turun untuk hari kedua berturut-turut pada hari Minggu. Penguncian nasional tampaknya akan terus berlanjut setelah 3 April.
Di Asia Pasifik, bursa saham bervariasi pada Senin karena investor terus menilai dampak ekonomi dari pandemi coronavirus global. Di Jepang, Nikkei 225 menutup hari perdagangan Asia turun 1,57%, sementara saham China daratan memimpin kerugian, dengan indeks Shenzhen turun lebih dari 2%. Indeks ASX 200 Australia memimpin kenaikan di antara pasar utama kawasan karena melonjak 7%.
Dalam harga saham individu, saham rantai bioskop Cineworld turun 15% pada awal perdagangan sementara saham perusahaan kedirgantaraan Inggris Meggitt dan pembuat mobil mewah Rolls-Royce keduanya turun lebih dari 11%.
Di bagian atas indeks blue chip Eropa, saham penyedia perangkat lunak yang bekerja jauh TeamViewer terus mendapat manfaat dari penutupan kantor di seluruh benua untuk menambah 4,4%.
Sore ini telah dirilis data Business Confidence, Consumer Confidence, Economic & Industrial Sentimen Zona Eropa bulan Maret yang semuanya menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa saham Eropa berpotensi lemah dengan kekhawatiran pelemahan ekonomi akibat wabah covid-19. Juga dengan data ekonomi zona Eropa yang melemah membuat sentimen negatif bagi bursa saham Eropa. Namun perlu dicermati aksi bargain hunting pelaku pasar memanfaatkan harga saham yang semakin murah.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting