(Vibiznews – Indeks) – Tekanan jual saham di bursa Jepang masih berlanjut hingga akhir perdagangan hari Selasa (31/03/2020) dengan indeks nikkei ditutup bearish setelah dibuka lebih kuat dari perdagangan sebelumnya. Sentimen negatif investor didapat dari meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran COVID-19 lebih lanjut, khususnya di Tokyo terjadi peningkatan korban.
Kementerian kesehatan Jepang melaporkan bahwa ada 19 kasus baru, sehingga total yang terinfeksi dinegara itu mencapai 2.007. Juga, ada kekhawatiran di parlemen dan di antara warga tentang apakah pemerintah itu meremehkan tingkat wabah. Sementara itu, seorang pejabat WHO mengatakan bahwa epidemi COVID-19 di wilayah Asia Pasifik masih jauh dari selesai dan risiko penularan akan tetap ada selama pandemi berlanjut.
Indeks Nikkei ditutup 168 poin lebih rendah atau 0,9% dari perdagangan sebelumnya menjadi 18.917, dan sempat turun ke posisi rendah di 18836 dan naik ke posisi tertinggi 19335. Kini indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2020 bergerak positif dengan kenaikan 75 poin atau 0,37% ke posisi 18.873.
Melihat pergerakan indeks sepanjang bulan Maret, kembali mencetak bearish untuk 3 bulan berturut. Indeks Nikkei anjlok 2226 poin atau 10,53% sepanjang bulan Maret, lebih buruk dari bulan Februari yang anjlok 8,89%.Lihat: Rekomendasi Harian Indeks Nikkei 31 Maret 2020
Secara sektoral, sebagian sektor masuk zona merah yang dipimpin oleh anjloknya saham sektor utilitas, sektor retail store, keuangan dan bahan dasar. Sementara itu, terjadi rebound pada saham sektor energi dan teknologi.
Jul Allens / Analis Pusat Penelitian Senior Vibiz-Vibiz Consulting