(Vibiznews – Indeks) – Pergerakan harga saham di bursa Jepang perdagangan hari Jumat (03/04/2020) masih berada di seputaran zona merah dengan indeks Nikkei yang dibuka lebih tinggi terpangkas lagi hingga nyaris flat. Posisi penutupan nikkei lebih tinggi 1 poin dari posisi bearish sebelumnya.
Pergerakan harga saham yang melemah sepanjang sesi dipicu oleh kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan pada sistem perawatan kesehatan Jepang untuk menangani kasus COVID-19. Pemerintah hari ini mengatakan bahwa mereka telah memberitahu daerah-daerah yang menderita wabah paling serius untuk mengkhususkan tempat tidur rumah sakit bagi pasien yang sakit parah, sedang pasien dengan gejala yang lebih ringan atau tanpa gejala dirawah di rumah atau di hotel.
Investor juga gelisah setelah Asian Development Bank (ADB) mengatakan bahwa biaya pandemi corona bisa setinggi $4,1 triliun, mendekati 5% dari PDB global. Sementara itu, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa paket stimulus untuk memerangi pandemi akan diluncurkan minggu depan.
Indeks Nikkei ditutup naik 1,47 poin atau hampir datar yang berakhir pada 17.820, dan sempat naik ke posisi tertinggi 18068 lalu turun ke posisi rendah di 17637. Kini indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2020 bergerak negatif dengan turun 90 poin atau 0,49% ke posisi 17.773.
Secara mingguan, indeks Nikkei sepanjang pekan ini bergerak sangat bearish sehingga mencetak pelemahan mingguan sebesar 8,09% atau anjlok sebesar 1569 poin. Perdagangan pekan sebelumnya rebound hingga naik 17,14%.
Secara sektoral, sebagian sektor masuk zona merah yang dipimpin oleh anjloknya saham sektor diskresi konsumen turun 1,7%, sektor bahan dasar turun 0,7%, dan sektor industri turun 0,4%. Untuk sektor yang masuk zona hijau seperti saham sektor energi naik 1,9%, diikuti oleh saham utilitas naik 1,4% dan sektor kesehatan naik 0,4%.
Jul Allens / Analis Pusat Penelitian Senior Vibiz-Vibiz Consulting



