(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan saham di bursa Jepang awal pekan hari Senin (13/04/2020) alami tekanan profit taking yang cukup besar setelah akhir pekan lalu berada di posisi tertinggi 2 pekan. Investor lokal banyak melakukan aksi jual seiring posisi yen yang semakin kuat.
Saham Jepang dibuka di zona merah karena Bank of Japan menurunkan proyeksi ekonomi semua wilayah untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan 2008, menyoroti dampak ekonomi dari wabah coronavirus. Sementara itu, jumlah total infeksi baru di Jepang telah melampaui 6.000 pada hari Minggu.
Indeks Nikkei ditutup anjlok 476.09 poin atau 2,44% pada posisi 19.082, indeks sempat naik ke posisi tertinggi 19366 lalu turun ke posisi rendah di 19022. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2020 bergerak negatif dengan turun 425 poin atau 2,18% ke posisi 19.055.
Melihat pergerakan Nikkei secara sektoral, semua sektor ditutup turun ke zona merah dengan saham yang paling tertekan dipimpin oleh saham sektor bahan dasar yang anjlok 2,6%, sektor industri yang anjlok 2,3%, sektor konsumen diskresioner yang anjlok 2,1%, sektor teknologi yang turun 2 % dan saham sektor keuangan turun 1,4%.
sebagai informasi, pekan lalu indeks Nikkei 225 bullish setelah pekan sebelumnya mencetak bearish mingguan dengan turun 8 persen lebih. Untuk perdagangan pekan ini Nikkei berhasil melonjak 9,4%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



