(Vibiznews – Index) Pasar Saham Eropa bergerak turun pada hari Rabu (15/04), terpengaruh pernyataan bearish IMF meskipun kawasan Eropa mulai menata kembali ekonomi secara bertahap setelah perlambatan kasus pandemi coronavirus.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun 1% dalam awal perdagangan, dengan sektor minyak dan gas turun 3,4% untuk memimpin kerugian sementara sektor makanan dan minuman melawan tren menurun untuk menambahkan 0,7%.
Indeks FTSE 100 merosot 1,97%. Indeks DAX menurun 1,98%. Indeks CAC 40 melemah 1,76%.
Kepercayaan di kalangan investor semakin terpukul pada hari Selasa setelah Dana Moneter Internasional mengatakan ekonomi global pada tahun 2020 kemungkinan akan menderita krisis keuangan terburuk sejak Depresi Hebat tahun ini, karena dampak pandemi Covid-19.
IMF memperkirakan ekonomi global untuk berkontraksi menjadi -3% pada tahun 2020. Sebaliknya, pada bulan Januari pihaknya telah memperkirakan ekspansi produk domestik bruto global sebesar 3,3% untuk tahun ini.
Ada harapan di Eropa bahwa kehidupan dapat kembali normal segera setelah berbagai negara mulai secara tentatif mencabut pembatasan pada kehidupan publik dan bisnis yang telah melumpuhkan ekonomi selama pandemi.
Spanyol membuka kembali beberapa situs konstruksi dan industri manufaktur pada Senin, Italia telah memungkinkan beberapa bagian negara itu untuk membuka kembali toko buku dan toko alat tulis, serta toko yang menjual pakaian anak-anak, pada hari Selasa. Denmark akan membuka kembali sekolah dasar dan taman kanak-kanak pada hari Rabu.
Sementara itu, negara-negara lain, seperti Inggris dan Prancis, sedang berupaya memperluas langkah-langkah penguncian hingga awal Mei.
Layanan pengiriman makanan memimpin aksi harga saham individu. Perusahaan peralatan makan Jerman Hellofresh naik 6% untuk memimpin Stoxx 600 sementara Just Eat dan Ocado masing-masing naik lebih dari 3,5%.
Di ujung lain dari patokan Eropa, Hiscox, Capita dan Cineworld semuanya turun lebih dari 9%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak lemah seiring pernyataan bearish IMF yang memangkas pertumbuhan ekonomi global dan memperkirakan resesi yang lebih buruk dari resesi besar sebelumnya.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting