(Vibiznews – Indeks) – Indeks saham acuan bursa Hong Kong berakhir lebih rendah pada perdagangan hari Rabu (15/04/2020), setelah sempat awal sesi bergerak kuat imbas keuntungan tinggi di bursa Wall Street. Indeks Hang Seng ditutup retreat dari posisi tertinggi sejak 12 Maret yang dicapai pada awal sesi oleh karena perkiraan resesi yang mendalam tahun ini oleh IMF yang melebihi stimulus moneter dari bank sentral China.
Pandemi covid-19 diperkirakan akan mengarah ke resesi global terburuk sejak 1930-an menurut prediksi IMF, dan untuk ekonomi Hong Kong cenderung menyusut 4,8% tahun ini. Kekhawatiran atas prospek ekonomi ini melebihi langkah bank sentral China pada hari ini memangkas suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) untuk lembaga keuangan sebesar 20 basis poin menjadi 2,95%, rekor terendah.
Indeks Hang Seng turun 290,06 poin atau 1,19% ke posisi 24.145,34. Demikian juga Indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan turun 1,25% menjadi 9.724,7.
Melihat pergerakan saham secara sektoral, sektor yang paling menekan pergerakan indeks yaitu saham sektor energy yang turun 3,8%, kemudian juga sektor keuangan yang berakhir 1,37% lebih rendah dan sektor properti turun 1,52%. Namun sebaliknya terdapat sektor yang bergerak positif seperti sektor TI naik 0,32%.
Dan saham yang tetap bergerak kuat dan menjadi top gainers adalah saham Shenzhou International Group Holdings Ltd, yang menguat 2,81%, sedangkan saham yang paling tertekan dan menjadi top looser adalah saham CNOOC Ltd, yang turun 5,18%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting