Aset Properti Tertekan Virus Corona adalah “Peluang Abad Ini” bagi Investor Global

986
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Property) – Ketika krisis melanda dunia karena wabah virus corona dari Wuhan dan menjatuhkan nilai properti global, tetap ada kelompok investor global properti yang memandang ini sebagai peluang beli yang bahkan lebih besar dibandingkan masa krisis keuangan 2008.

Banyak hotel, properti ritel, dan sekuritas berbasis hipotek yang sekarang menjadi target matang bagi investor pemburu aset bermasalah (distressed-asset investors), dilaporkan oleh Wall Street Journal. Pada Desember lalu, dana-dana real-estate swasta yang fokus kepada investasi opportunistic and distressed-asset tersedia secara likuid senilai $142 miliar (sekitar Rp2.200 triliun pada kurs Rp15.500/$), demikian dilansir dari TheRealDeal yang berbasis di New York (16/4).

“Ada orang-orang yang memiliki dry powder (istilah aset likuiditas yang tersedia untuk investasi), seperti kita, dan yang akan mengenali ini sebagai satu peluang pembelian terbesar abad ini,” menurut Daniel Lebensohn dari perusahaan investasi BH3 mengatakannya kepada Journal. BH3 telah meluncurkan dana untuk kredit bermasalah senilai $100 juta pada akhir 2018.

Investor siap untuk mengambil kesempatan keuntungan dari penurunan harga termasuk pada perusahaan-perusahaan (besar AS), seperti Blackstone Group, Brookfield Asset Management dan Starwood Capital Group, yang telah mengumpulkan miliaran dolar dari institusi seperti dana pensiun dan dana kekayaan negara.

Memang ada risiko untuk berinvestasi pada aset dalam tekanan. Akan sulit untuk meraih keuntungan jika harga tetap bertahan rendah dalam waktu panjang. Selain itu, investor juga harus mengambil risiko pembelian jika pasar belum sepenuhnya di level paling bawah. Namun investor juga menyatakan bahwa aksi mereka ini akan membantu pasar untuk bangkit kembali dalam jangka panjang.

Sementara sejumlah aset tertekan telah memukul pasar sampai sejauh ini, banyak investor melihat peluang yang lebih besar daripada yang pernah tampak selama krisis keuangan terakhir, ketika harga turun tajam antara periode Agustus 2008 hingga Juni 2010, menurut Real Capital Analytics.

Analis Vibiz Research Center melihat di masa-masa tekanan besar pasar seperti hari-hari ini, cash is king. Investor dengan likuiditas besar siap pakai ada di posisi yang diuntungkan. Mereka memiliki banyak opsi untuk membeli aneka aset dalam diskon besar, termasuk pada sektor properti. Peluang memiliki saham emiten properti yang terkoreksi tajam, baik melaui pasar modal ataupun langsung private placement, sangat besar. Tetapi dengan demikian juga pasar diharapkan akan rebound.

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here