(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika awal pekan alami profit taking dari penguatan harga saham akhir pekan lalu, sehingga akhir sesi Selasa (21/04/2020) indeks utama ditutup dalam zona merah. Terpantau tekanan jual saham paling besar terjadi pada saham-saham Dow Jones.
Indeks Dow Jones anjlok 592,05 poin atau 2,4 persen menjadi 23.650,44, indeks Nasdaq merosot 89,41 poin atau 1 persen menjadi 8.560,73 dan indeks S&P 500 jatuh 51,40 poin atau 1,8 persen menjadi 2.823,16.
Turunnya harga saham di bursa Wall Street terjadi di tengah kekhawatiran investor tentang dampak ekonomi dari pandemi coronavirus yang sedang berlangsung. Kemudian diperberat oleh penurunan bersejarah harga minyak mentah dunia yang membebani pasa, dengan kontrak berjangka minyak mentah WTI terjun ke area negatif untuk pertama kalinya.
Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Mei anjlok $55,90 ke negatif $37,63 per barel, sementara minyak mentah jenis Brent yang lebih aktif diperdagangkan untuk pengiriman Juni jatuh $4,60 menjadi $20,43 per barel.
Melihat pergerakan secara sektoral, harga saham perumahan menunjukkan pergerakan substansial ke bawah pada hari itu dengan menyeret Philadelphia Housing Sector Index turun sebesar 4,3 persen. Kelemahan yang signifikan juga terlihat di antara saham-saham real estat komersial, seperti yang tercermin oleh penurunan 3,9 persen oleh Indeks Real Estat AS Dow Jones.
Saham-saham baja, utilitas, minyak dan transportasi juga alami pelemahan yang cukup besar, sementara itu terjadi pergerakan sebaliknya pada harga saham emas dan bioteknologi bergerak kuat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting