(Vibiznews – Index) – Terjadi pergerakan yang fluktuatif pada perdagangan bursa saham Amerika di Wall Street yang berakhir Jumat (24/04/2020), indeks utama ditutup dengan mixed. Terjadi tarik menarik sentimen antara rally harga minyak dan prospek ekonomi yang lemah dari rilis data Jobless Claim.
Hanya Dow Jones yang berhasil keluar dari tekanan jual dan menguat tipis dari perdagangan sebelumnya, ditutup naik 39,44 poin atau 0,2 persen menjadi 23.515,26,. Sedangkan indeks Nasdaq turun 0,63 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 8.494,75 dan indeks S&P 500 juga tergelincir 1,51 poin atau 0,1 persen menjadi 2.797,80.
Kekuatan bursa terlihat pada awal sesi yang dipimpin saham-saham energy merespon lompatan harga minyak WTI hingga 20%. Kemudian terjadi tekanan jual setelah rilis laporan Departemen Tenaga Kerja tentang klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 18 April menunjukkan lebih dari 4 juta orang mengajukan klaim pengangguran, meskipun itu mencerminkan penurunan terus dari rekor 7 juta orang pada minggu terakhir bulan Maret.
Lihat: Jobless Claim AS Masih Tinggi
Kemudian di tengah perdagangan terdapat sebuah laporan dari media untuk perusahaan yang membuat obat infeksi covid-19, memberikan penilaian yang menjanjikan namun tidak meyakinkan tentang efektivitas obat bernama remdesivir tersebut untuk mengobati infeksi virus coronavirus.
Media tersebut mengatakan uji coba China menunjukkan obat tersebut tidak memperbaiki kondisi pasien atau mengurangi keberadaan patogen dalam aliran darah. Namun, tekanan jual menyusut setelah perusahaan bernama Gilead yang memproduksi obat itu menanggapi laporan itu dengan pernyataan yang mengklaim studi tersebut tidak dapat memberikan kesimpulan yang bermakna secara statistik.
Melihat pergerakan secara sektoral, hanya saham layanan minyak yang menunjukkan pergerakan kuat hingga mendorong Indeks Layanan Minyak Philadelphia naik 7,9 persen. Disusul oleh saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index melonjak 2,6 persen ke level penutupan terbaik dalam lebih dari tiga tahun.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting