(Vibiznews – Economy & Business) Sentimen positif yang sempat mengangkat perdagangan global adalah harapan ditemukannya obat penagkal coronavirus. Bagaimana kabar hal tersebut?
Obat melawan coronavirus Gilead Sciences akan ada di tangan dokter dan pasien pada awal minggu ini, kata CEO perusahaan bioteknologi itu, pada hari Minggu kemarin, seperti yang dilansir CNBC.
CEO Gilead Sciences Daniel O’Day mengatakan akan membawa remdesivir kepada pasien pada awal minggu ini, mulai bekerja dengan pemerintah yang akan menentukan kota mana yang paling rentan dan di mana pasien yang membutuhkan obat ini.
O’Day juga menambahkan bahwa mereka telah menyumbangkan seluruh pasokan yang dimiliki dalam rantai pasokan dan ingin memastikan tidak ada yang menghalangi jalan sampai ke pasien.
Virus corona yang telah menyebabkan gangguan sosial dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di AS dan di seluruh dunia. Obat antivirus Gilead – remdesivir – telah menjadi sumber harapan bagi lebih dari 1,1 juta orang Amerika yang didiagnosis dengan penyakit yang menyebar cepat serta para pelaku pasar yang berharap untuk pembukaan kembali ekonomi dengan cepat.
Gilead merilis hasil awal dari uji klinis pada obat antivirus remdesivir pekan lalu, menunjukkan setidaknya 50% dari pasien COVID-19 yang diobati dengan dosis obat lima hari membaik. Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular kemudian merilis penelitian yang menunjukkan Covid-19 pasien yang memakai remdesivir biasanya pulih setelah 11 hari, empat hari lebih cepat daripada mereka yang tidak menggunakan obat.
Setelah uji coba yang sukses ini, Food and Drug Administration memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk obat untuk mengobati Covid-19. Itu berarti obat tersebut belum menjalani tinjauan yang sama dengan perawatan yang disetujui FDA, tetapi dokter akan diizinkan untuk memberikan remdesivir kepada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit ini. Semua pasokan obat akan diberikan kepada pemerintah untuk dialokasikan di seluruh negara.
Saham Gilead Sciences naik hampir 25% tahun ini.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting