(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa jatuh bergerak ke wilayah negatif pada hari Senin (11/05) tertekan kekhawatiran gelombang kedua kasus coronavirus.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun 1% selama perdagangan sore, membalikkan kenaikan sebelumnya. Sumber daya dasar turun 2,5% untuk memimpin kerugian karena semua sektor dan bursa utama merosot ke zona merah.
Indeks FTSE turun -0,38%. Indeks DAX merosot -1,14%. Indeks CAC jatuh -1,54%.
Investor Eropa terus mengamati perkembangan di kawasan dengan negara-negara terus secara bertahap mengangkat pembatasan penguncian. Pada hari Minggu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan langkah tentatif untuk membuka kembali ekonomi dan kehidupan publik.
Mulai Senin, warga yang tidak dapat bekerja dari rumah didorong secara aktif untuk kembali bekerja, tetapi hindari menggunakan transportasi umum jika memungkinkan. Orang-orang juga akan diizinkan untuk melakukan olahraga dalam jumlah tak terbatas mulai hari Rabu. Anak-anak dapat kembali ke sekolah mulai 1 Juni, katanya, tetapi pencabutan pembatasan akan sangat tergantung pada data dan penurunan infeksi virus corona.
Sementara itu di Prancis, toko-toko dan salon rambut dibuka hari Senin dan orang-orang tidak perlu lagi bepergian. Sekolah untuk anak-anak kecil juga dibuka kembali.
Wuhan, tempat wabah yang kini telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia dimulai, pada hari Senin melaporkan kelompok pertama kasus Covid-19 yang baru sejak mengangkat langkah-langkah pengunciannya, memicu kekhawatiran bahwa pelonggaran pembatasan dapat memberi jalan bagi gelombang kedua infeksi.
Di bagian bawah patokan Eropa, saham easyJet turun lebih dari 7% setelah pemerintah Inggris mengumumkan rencana awal untuk persyaratan karantina bagi pelancong yang datang untuk mencegah gelombang kedua infeksi virus corona, yang semakin menghalangi perjalanan udara. Perusahaan perangkat lunak Inggris Micro Focus dan raksasa utilitas Centrica juga turun lebih dari 7%.
Wirecard Jerman naik lebih dari 7% untuk memimpin Stoxx 600.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak lemah terpicu kekhawatiran munculnya gelombang kedua kasus coronavirus.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
