(Vibiznews – Indeks) – Tekanan jual saham bursa Hong Kong menurun pada perdagangan hari Rabu (13/05/2020) dengan indeks Hang Seng ditutup melemah tipis. Anjlok awal sesi di Hang Seng sebagai respon anjloknya indeks bursa saham Amerika dan juga resahnya investor atas dampak ekonomi dari kemungkinan gelombang kedua kasus coronavirus.
Tekanan jual awal sesi juga terjadi setelah pemberitaan kota Jilin di Cina timur laut mengatakan akan memberlakukan pembatasan baru pada perjalanan untuk mengatasi penyebaran wabah, setelah sehari sebelumnya dilaporkan ada enam kasus baru. Kemudian tekanan dibatasi oleh aksi bargain hunting saham- saham milik BUMN dan BUMD China (HSCE) pasca penguatan indeks Shanghai.
Indeks Hang Seng turun 66 poin atau 0,27% pada posisi 24.180,30, merupakan posisi terendah sejak 7 Mei. Namun untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan menguat tipis 0,03% atau 3,61 poin menjadi 9.835,71.
Melihat pergerakan secara sektoral, tidak semua sektor utama masuk zona merah yang dipimpin oleh saham sektor properti turun 0,34%, sektor energi turun 0,1%, sektor keuangan berakhir 0,56% lebih rendah. Dan pergerakan sebaliknya terjadi pada sektor TI yang naik 0,02%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



