Komentar Ketua The Fed Sebabkan Bearish Lanjutan Bursa Wall Street

588

(Vibiznews – Index) – Para investor global masih terus melakukan aksi jual sahamnya di bursa Amerika hingga pada perdagangan yang berakhir Kamis (14/05/2020), dengan indeks utamanya masih bergerak lebih rendah di zona merahnya. Harga saham di Wall Street jadi jatuh cukup signifikan oleh aksi jual lanjutan tersebut, dengan mayoritas indeks turun ke posisi harga terendah dalam 3 pekan.

Kemudian jelang penutupan bursa harga saham mulai naik perlahan, namun masih ditutup lebih rendah. Indeks  Dow Jones jatuh 516,81 poin atau 2,2 persen menjadi 23.247,97, indeks Nasdaq merosot 139,38 poin atau 1,6 persen menjadi 8.863,17 dan indeks S&P 500 jatuh 50,12 poin atau 1,8 persen menjadi 2.820,00.

Aksi jual yang berlebihan di Wall Street terjadi ketika para pedagang bereaksi terhadap komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang prospek ekonomi pada acara webcast yang diselenggarakan oleh Peterson Institute for International Economics.  Powell memperingatkan krisis coronavirus menimbulkan kekhawatiran jangka panjang yang dapat mengakibatkan periode pertumbuhan rendah produktivitas dan pendapatan yang stagnan.

Lihat : The Fed AS Belum Mempertimbangkan Suku Bunga Negatif

Pernyataan Powell mencerminkan komentar baru-baru ini dari para ekonom dunia lainnya, yang telah memperkirakan ekonomi tidak akan mengalami pemulihan berbentuk V yang tampaknya diharapkan oleh beberapa investor.

Powell mengatakan bank sentral dapat mengambil langkah-langkah tambahan untuk mendukung perekonomian tetapi tidak mempertimbangkan untuk mengadopsi suku bunga negatif.

Komentar Powell ini datang sehari setelah Demokrat House meluncurkan tagihan baru coronavirus $3 triliun yang kemungkinan akan menghadapi tentangan besar di Senat yang dipimpin Partai Republik.

Selain sentimen dari The Fed diatas, tekanan jual saham juga terjadi merespon laporan  Departemen Tenaga Kerja AS yang  merilis laporan  data menunjukkan harga produsen AS anjlok jauh lebih dari yang diperkirakan pada bulan April.

Melihat pergerakan secara sektoral, saham energy  berubah dalam beberapa kinerja terburuk pasar,  Philadelphia Oil Service Index anjlok 8,5 persen, NYSE Arca Natural Gas Index anjlok 5,6 persen dan NYSE Arca Oil Index anjlok 4,4 persen.

Kelemahan substansial juga terlihat di antara saham perbankan, yang memperpanjang aksi jual yang terlihat di sesi sebelumnya dengan indeks Bank KBW menukik 4,7 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari sebulan.

Saham jaringan juga menunjukkan penurunan signifikan  dengan menyeret Indeks Jaringan Arca NYSE turun sebesar 4,8 persen. Demikian juga saham perumahan, baja, semikonduktor, dan stok bahan kimia  mengalami pelemahan yang cukup besar.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here