(Vibiznews – Indeks) – Anjloknya indeks saham bursa Hong Kong pada perdagangan hari Jumat (15/05/2020), menggenapi pelemahan harga saham selama 4 hari berturut. Dan secara mingguaa, indeks kembali mencetak bearish untuk 3 pekan berturut. Aksi jual saham investor hari ini karena ketegangan China-AS muncul kembali dan data baru menunjukkan konsumsi yang kurang baik di Cina
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak tertarik untuk berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping sekarang dan dapat memutuskan hubungan dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu, karena pandemi tersebut telah mengurangi kesepakatan perdagangan tahap pertama di bulan Januari dengan Beijing.
Berita ekonomi hari ini merilis data konsumsi China tetap lemah dengan penjualan ritel turun 7,5% pada bulan April,namun unutk data output industri mengalahkan estimasi dan naik untuk pertama kalinya pada tahun 2020.
Indeks Hang Seng turun 32 poin atau 0,1% pada posisi 23.797,47, terendah sejak 4 Mei. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan anjlok hingga 1,1% atau 12,53 poin menjadi 9.674,57. Secara mingguan Hang Seng anjlok 1,8% yang merupakan pelemahan dalam 3 pekan terakhir.
Melihat pergerakan secara sektoral, tidak semua sektor utama masuk zona merah seperti saham sektor energi naik 0,1% dan sektor keuangan berakhir 0,4% lebih tinggi. Sektor lainnya negatif seperti saham sektor properti turun 0,3% dan sektor TI kehilangan 1%.
Saham individu yang memimpin penguatan dan menjadi top gainers yaitu saham AAC Technologies Holdings Inc yang naik 6,5%, sedangkan yang memimpin saham merah menjadi top loosers adalah saham WH Group Ltd, yang turun 4,5%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting