(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS yang alami tekanan jual sebagai aset safe haven sejak perdagangan sesi Asia hari Selasa (26/05/2020), masih terus berlanjut hingga pembukaan perdagangan sesi Eropa. Aksi jual dolar AS terkait bangkitnya kembali sentimen perdagangan aset resiko yang merugikan dolar AS sebagai safe haven.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang melemah 0,65 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 99.21 setelah dibuka pada posisi 99.74 dan sempat naik ke posisi tertinggi di 99,79. Posisi indeks dolar di atas kisaran 100,00 yang dicapai sebelumnya tidak berlanjut. Pelemahan indeks dolar ini terlihat pada pergerakan rallt kurs beresiko seperti pound, euro, aussie dan swissfranc.
Perdagangan aset resiko menguat oleh optimisme baru tentang ekonomi global karena lebih banyak negara termasuk Jepang mengurangi tindakan pembatasan coronavirus. Kemudian berita bahwa Novavax mulai menguji vaksinnya pada manusia juga mengangkat sentimen aset resiko. Namun, ketegangan antara AS dan Cina terus membebani suasana pasar, yang membatasi kenaikan lebih lanjut dalam mata uang berisiko.
Kemudian di kawasan Eropa, pembelian kurs beresiko disuppot oleh tanda-tanda stimulus untuk mendukung ekonomi zona euro menjelang pertemuan Uni Eropa segera setelah Juni di mana para pembuat kebijakan terlihat menyetujui rencana pemulihan bersama.
Penguatan aset bersiko sejak sesi Asia telah membuat pergerakan rally harga saham bursa kawasan Asia dan berlanjut pada perdagangan saham Eropa sore ini dengan pergerakan rally juga.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan meluncur ke posisi support di 99.10 – 98.80. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya naik terus ke posisi resisten 99.80 – 100.35.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
