(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD perdagangan sebelumnya retreat dari rally kuat perdagangan sebelumnya oleh menurunnya kembali permintaan perdagangan aset resiko. Pair sempat melaju oleh posisi dolar AS yang lemah awal sesi, namun permintaan safe haven dolar menguat masuki sesi Eropa.
Sentimen pasar menjadi khawatir ketika tensi ketegangan AS-China meningkat dengan parlemen AS mengeluarkan undang-undang untuk memberikan sanksi kepada diplomat Beijing dan menyatakan Hong Kong bukan otonommya China. Ada potensi kuatnya kembali aussie dengan sinyak keuntungan perdagangan wall street semalam serta potensi pelemahan dolar AS.
Posisi dolar AS sedang tertekan pernyataan seorang pejabat Fed yang berpikir untuk mengeluarkan QE menghindari suku bunga negatif untuk menyelamatkan ekonomi AS. Dan pada hari ini terdapat rilis data Amerika yang dapat menekan dolar seperti data prelim PDB, data durable goods orders, data pending home sales serta data klaim pengangguran awal.
Dari sisi data ekonomi Australia terdapat data yang lumayan penting dan dapat mempengaruhi gerak aussie seperti data Pengeluaran Modal Pribadi Australia untuk kuartal pertama (Q1), diperkirakan -2,6% versus -2,8% sebelumnya. Kemudian juga investor menyimak pernyataan Gubernur RBA Philip Lowe di hadapan Senate Select Committee on COVID-19.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD menguat kembali, dan awal sesi dapat naik posisi 0.6650, jika tembus akan mendaki ke R1 hingga R2. Namun jika terjadi koreksi akan turun menuju posisi 0.6600 dan jika tembus akan turun terus ke S1 dan S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.6788 | 0.6734 | 0.6675 | 0.6620 | 0.6562 | 0.6508 | 0.6450 |
Buy Avg | 0.6650 | Sell Avg | 0.6600 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting