(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa jatuh pada hari Selasa (09/06) terpengaruh sentimen negatif kemerosotan ekonomi prediksi Bank Dunia dan PDB Zona Eropa kuartal pertama.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun 1,3% pada perdagangan sore hari. Sektor Perbankan turun 3,4% untuk memimpin kerugian sementara perawatan kesehatan adalah satu-satunya sektor di wilayah positif, menambahkan 0,7%.
Indeks FTSE merosot 1,77%. Indeks DAX turun 1,61%. Indeks CAC melemah 1,51%.
Optimisme pasar meningkat pasca laporan pekerjaan pemerintah AS yang jauh lebih baik dari perkiraan pekan lalu. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Jumat bahwa ekonomi menambahkan 2,5 juta pekerjaan pada Mei, sebuah rekor. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan penurunan lebih dari 8 juta.
Namun, meskipun momentum positif terlihat di pasar yang berharap untuk pemulihan ekonomi lebih cepat dari yang diperkirakan dari pandemi coronavirus, Bank Dunia mengatakan pada hari Senin bahwa mereka memperkirakan ekonomi global menyusut -5,2%, menjadi resesi terdalam sejak Dunia Perang II.
PDB zona euro merosot -3,1% tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, badan statistik Eropa Eurostat melaporkan Selasa, merevisi prediksi sebelumnya dari kontraksi 3,2%. Secara triwulanan, ekonomi blok menyusut -3,6%, karena penguncian yang disebabkan oleh virus corona menyebabkan penurunan tajam dalam pertumbuhan sejak pencatatan dimulai pada 1995.
Perhatian pada hari Selasa juga mengenai Federal Reserve AS, yang memulai pertemuan kebijakan dua hari. Investor akan menunggu pernyataan Fed tentang suku bunga pada hari Rabu, diikuti oleh konferensi pers yang dipimpin oleh Ketua Jerome Powell. The Fed diperkirakan akan mengulangi komitmennya untuk pembelian aset tanpa batas.
Dalam hal aksi harga saham individu, perusahaan energi lepas pantai Inggris Subsea 7 turun 7,3% ke bawah Stoxx 600, sementara penyedia perangkat lunak Aveva Group naik 3,8% setelah perusahaan mengumumkan rencana pemotongan biaya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak lemah terpengaruh negatifnya PDB zona Eropa pada kuartal pertama, ditambah dengan menyusutnya pertumbuhan ekonomi versi Bank Dunia.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
