(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal pekan anjlok 1 persen lebih yang menghapus sebagian besar kenaikan tinggi pekan lalu, jatuh ke posisi terendah dalam empat hari. Anjloknya pair terjadi setelah pembukaan Wall Street yang lemah namun kemudian ditutup positif. Dimana dolar anjlok terhadap banyak rival utamanya dan terjadi penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS cukup signifikan.
Data sisi data ekonomi Jepang menunjukkan hasil yang mixed, karena Produk Domestik Bruto Q1 berada di -0,6% QoQ, dengan ekspektasi pasar -0,5%. Neraca Perdagangan April negara mencatat defisit ¥ -966,5 B, dan Current Account untuk bulan yang sama menyusut menjadi ¥ 262,7 B. Pada catatan positif, Survei Survei Pengamat Lingkungan meningkat menjadi 36,5 pada Mei dari 16,6 pada April, sementara penilaian situasi saat ini menghasilkan 15,5 mengikuti 7,9 pada bulan sebelumnya.
Untuk pergerakan hari ini Selasa ini, Jepang akan merilis data yang cukup penting yaitu Pesanan Alat Mesin untuk bulan Mei, sebelumnya di -48,3%. Lalu di sesi Amerika terdapat data JOLTS job opening yang bulan sebelumnya 6.19M. Tekanan awal sesi datang dari
laporan Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) secara resmi menyatakan AS memasuki resesi pada bulan Februari, mengakhiri ekspansi ekonomi selama 128 bulan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY fluktuatif, sehingga awal sesi jika bergerak negatif akan turun menuju posisi 108.20 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S2. Namun jika pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi 108.75 dan jika tembus naik ke posisi R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
110.78 | 110.23 | 109.12 | 108.77 | 107.87 | 107.32 | 106.41 |
Buy Avg | 109.15 | Sell Avg | 109.30 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting