(Vibiznews – Forex) – Di awal perdagangan forex sesi Eropa akhir pekan ini, posisi dolar AS sedikit terkoreksi di tengah terangkatnya perdagangan aset resiko oleh rebound bursa saham global. Dolar AS terpantau melemah secara indeks dan mixed terhadap beberapa rival utamanya.
Namun sentimen pasar mixed karena investor masih mencerna kekhawatiran gelombang kedua infeksi coronavirus dan beragamnya data ekonomi dirilis selama pekan ini termasuk angka klaim pengangguran yang mengecewakan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak lemah ke posisi 97,37 atau sedang turun 0,05 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 97.42 dan sempat turun ke posisi terendah di 97.30. Namun secara mingguan posisi indeks sedang bergerak naik.
Kurs euro masih berada di kisaran atas level terendah 2 minggu dengan penguatan 0,06% terhadap dolar AS di EURUSD pada posisi 1.1215. Selama 3 hari berturut pair bergerak bearish, namun terangkat ketika para pemimpin Uni Eropa mulai membahas rencana-rencana Dana Pemulihan € 750 miliar untuk mendukung negara-negara dan sektor-sektor yang paling terpukul oleh pandemi.
Pound Inggris kembali diperdagangkan lemah melanjutkan bearish 3 hari berturut sebelumnya, dimana pair GBPUSD kini sedang turun 0,12% ke posisi 1.2418. investor mencerna data ekonomi yang mixed dan kebijakan Bank of England yang kurang dovish. Data penjualan ritel Inggris meningkat pada rekor 12% pada bulan Mei, lebih dari dua kali lipat perkiraan pasar kenaikan 5,7%. Sementara itu defisit anggaran publik melonjak ke rekor tertinggi baru. Secara mingguan, pound sterling berada di jalur untuk bearish 1% yang merupakan penurunan terbesar dalam sebulan.
Terhadap kurs yen Jepang, posisi pair USDJPY bergerak negatif dengan penurunan moderat sebesar 0,09% di tengah reboundnya saham global. Secara mingguan juga posisi yen Jepang sedang menguat 0,13% pekan ini. Hari ini Kantor Kabinet Jepang menaikkan penilaian ekonominya pada bulan Juni untuk pertama kalinya sejak 2018, karena ekonomi terlihat terbawah dari dampak coronavirus.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan meluncur ke posisi 97.10 – 96.50. Namun jika terjadi koreksi akan mendaki ke posisi 97.60 – 98.20.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group



