(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY ditutup bullish yang bangkit dari posisi terendah 7 pekan pada perdagangan sebelumnya, disupport oleh permintaan dolar AS yang kuat di tengah melemahnya kembali sentimen perdagangan aset resiko. Ada beberapa katalis lain yang memicu menguatnya kurs safe haven, selain peningkatan jumlah korban covid-19
Pasar mendapat tekanan dari Outlook Ekonomi Dunia yang dirilis IMF bahwa wabah coronavirus memukul konsumsi global lebih dalam dari yang diharapkan dan sekarang diproyeksikan output global akan berkontraksi sebesar 4,9% pada tahun 2020 (-3% pada ramalan April).
Kekhawatiran perang dagang juga membebani sentimen pasar, merespon pemerintahan Presiden Trump yang baru-baru ini mempertimbangkan untuk mengenakan tarif baru atas barang-barang UE/Inggris senilai $3,1 miliar sebagai upaya tambahan untuk menyoroti pesimisme perdagangan. Sementara itu perjanjian perdagangan China-Amerika juga masih dalam pertimbangan.
Untuk pergerakan selanjutnya, kurangnya data ekonomi yang kuat pengaruhi pasar sepanjang hari ini membuat para pelaku pasar mengawasi perkembangan kasus baru virus corona dan sentimen perdagangan diatas. Data ekonomi yang ada dari Jepang hanya Indeks Aktivitas Industri Seluruh Jepang untuk bulan April dan pada sesi Amerika terdapat Klaim Pengangguran AS dan Pesanan Barang Tahan Lama.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak bearish, namun awal sesi akan mendaki dahulu ke posisi 107.20 dan jika tembus naik ke posisi R2 hingga R3. Namun jika pergerakan sebaliknya akan turun menuju posisi 106.60 dan jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 107.96 | 107.51 | 107.27 | 106.82 | 106.58 | 106.13 | 105.90 |
| Buy Avg | 107.35 | Sell Avg | 106.75 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


