(Vibiznews-Index) – Perdagangan saham di bursa Amerika terkoreksi dengan indeks utama Wall Street ditutup melemah cukup signifikan pada akhir sesi Kamis dini hari WIB (25/06/2020). Indeks Nasdaq yang mayoritas saham-saham teknologi retreat dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Indeks Dow Jones anjlok 710,16 poin atau 2,7 persen menjadi 25.445,94, indeks Nasdaq jatuh 222,20 poin atau 2,2 persen menjadi 9.909,17 dan indeks S&P 500 anjlok 80,96 poin atau 2,6 persen menjadi 3.050,33.
Aksi jual saham di Wall Street terjadi karena para investor mengkhawatirkan banyaknya kasus virus corona baru di beberapa negara bagian AS. Dimana Florida dan California melaporkan peningkatan harian terbesar tunggal mereka dalam kasus baru COVID-19. Universitas Johns Hopkins menemukan rata-rata tujuh hari kasus Covid-19 harian nasional meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan dengan seminggu yang lalu.
Melihat pergerakan secara sektoral, saham maskapai penerbangan cetak kelemahan substansial di tengah kekhawatiran tentang dampak persyaratan karantina baru di New York, New Jersey dan Connecticut, dengan sham NYSE Arca Airline Index najlok 7,7 persen.
Kelemahan substansial juga terlihat di antara saham energi, yang bergerak turun tajam seiring dengan harga minyak mentah. Indeks Layanan Minyak Philadelphia anjlok 7,9 persen, Indeks Minyak Arca NYSE naik 5,8 persen dan Indeks Gas Alam NYSE Arca anjlok 4,9 persen.
Saham perbankan juga menunjukkan langkah signifikan ke sisi negatif selama sesi, menyeret Indeks Bank KBW turun 4,8 persen. Saham-saham baja, pialang, bahan kimia, dan jaringan juga mengalami pelemahan besar pada hari itu, mencerminkan aksi jual berbasis luas di Wall Street.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



