Bursa Asia Awal Pekan Bergerak Lemah Seiring Peningkatan Kasus Coronavirus

715

(Vibiznews – Index) Bursa Saham di Asia Pasifik turun pada perdagangan Senin pagi (29/06) tertekan peningkatan kasus virus corona secara global.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 1,37% sementara indeks Topix turun 1,25%.

Indeks Kospi Korea Selatan juga merosot 0,97%.

Saham China Daratan menurun pada awal perdagangan karena mereka kembali dari liburan. Indeks Shanghai turun 0,57% sementara indeks Shenzhen turun 0,536%.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,81%.

Sementara itu, indeks ASX 200 Australia turun 1,31%.

Harga minyak juga turun di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 1,46% menjadi $ 40,42 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 1,51% menjadi $ 37,91 per barel.

Di sisi data ekonomi, penjualan ritel di Jepang turun 12,3% tahun ke tahun di bulan Mei, menurut Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri negara tersebut. Itu dibandingkan dengan perkiraan pasar rata-rata penurunan 11,6%, menurut Reuters.

Investor terus memantau perkembangan seputar pandemi global coronavirus di tengah kekhawatiran bahwa lonjakan kasus dapat berdampak pada pembukaan kembali ekonomi. Secara global, lebih dari 500.000 telah meninggal karena coronavirus dengan jumlah infeksi melewati 10 juta, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Di A.S., kasus virus corona baru-baru ini melonjak lebih dari 45.000 dalam sehari, menurut data Universitas John Hopkins. Lonjakan baru-baru ini dalam kasus di Amerika Serikat telah menyebabkan beberapa negara bagian seperti Texas dan Florida untuk menutup kembali beberapa bisnis.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia bergerak lemah seiring peningkatan kasus coronavirus yang memicu kekhawatiran penutupan kembali aktivitas ekonomi.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here