(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang perdagangan akhir bulan Juni pada hari Selasa (29/06/2020) rebound setelah sesi sebelumnya terjun ke posisi terendah 2 pekan. Bangkitnya harga saham di bursa Tokyo ini dipicu oleh posisi pelemahan yen Jepang terhadap dolar AS merespon sentimen investor Asia.
Sentimen investor meningkat di perdagangan Asia setelah PMI Manufaktur NBS Resmi di China secara tak terduga naik menjadi 50,9 pada Juni 2020 dari 50,6. Namun sedikit dibatasi oleh berita kasus baru infeksi coronavirus yang terus meningkat, dengan Jepang menambahkan 110 kasus baru pada hari Senin.
Rebound Nikkei menghiraukan beberapa rilis data ekonomi lokal yang kurang menggembirakan, tingkat pengangguran di Jepang melonjak menjadi 2,9 persen pada Mei 2020, merupakan tingkat pengangguran tertinggi sejak Mei 2017. Data pembangunan perumahan turun 12,3 persen tahun-ke-tahun pada Mei 2020, penurunan 11 bulan berturut-turut. Akhirnya, data awal produksi industri di Jepang menurun untuk bulan keempat berturut-turut, turun 8,4 persen bulan ke bulan pada Mei 2020, mengalahkan konsensus pasar dari penurunan 5,6 persen.
Indeks Nikkei ditutup naik 1,33 persen atau 293,10 poin menjadi 22.288,14 sedangkan untuk indeks Topix naik 0,62 persen atau 9,55 poin menjadi 1.558,77. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan September 2020 kini sedang bergerak negatif dengan naik 220 poin atau 1,00% ke posisi 22.270.
Sepanjang bulan Juni, pergerakan indeks Nikkei cukup lumayan dengan melanjutkan bullish bulanan berturut selama 3 bulan. Indeks Nikkei menguat 1,86% sepanjang bulan Juni. setelah periode bulan sebelumnya naik 8,34%.
Melihat pergerakan saham besar, saham raksasa telekomunikasi dan investasi SoftBank Group menguat 1,30 persen sementara operator pakaian kasual Uniqlo Fast Retailing naik 1,74 persen. Kemudian saham NTT naik 0,47 persen setelah grup telekomunikasi diberitakan akan memasuki pasar energi terbarukan dengan menginvestasikan lebih dari 1 triliun yen (US$ 12,96 miliar) pada tahun 2030 untuk meningkatkan kapasitas dan membangun jaringan transmisi sendiri.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting