Forex Eropa 2 Juli: Dolar Terdepresiasi Lagi, Euro dan Poundsterling Tertinggi Sepekan

574

(Vibiznews – Forex) – Indeks dolar sedang turun untuk sesi ketiga berturut-turut ke posisi terendah sepekan pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (2/7/2020), dengan investor sedang berhati-hati jelang rilis data pengangguran Amerika Serikat,dan non-farm payrolls diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi 3 juta. yang akan menjadi bulan kedua dari kenaikan lapangan kerja.

Sentimen pasar forex di Eropa sedang berpihak pada kurs resiko menimbang optimisme  perusahaan obat Pfizer dan perusahaan bio-tech BioNTech mengumumkan bahwa mereka melihat keberhasilan awal dengan vaksin COVID-19 mereka. Selain itu didukung oleh data pengangguran kawasan Euro yang lebih rendah dari perkiraan meningkat.

Kini indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak lemah ke posisi 96,95 atau sedang turun  0,25 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi  97.11 dan sempat  turun  ke posisi rendah  di 96.94.

Pound Inggris naik di atas kisaran 1,25 atau naik 0,30% dalam pair GBPUSD , setelah sempat menyentuh posisi tertinggi delapan hari di awal sesi, karena permintaan untuk mata uang berisiko. Pada hari Selasa, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan rencana pengeluaran infrastruktur baru yang tidak sesuai harapan, sementara investor mencari perkembangan baru pada pembicaraan Brexit.

Kurs Euro mendaki ke posisi tertinggi sepekan pada kisaran 1,1300 dalam pair EURUSD yang kini sedang menguat 0,24%  karena hasil optimis dari vaksin coronavirus potensial dan survei PMI manufaktur yang lebih baik dari perkiraan dari negara-negara terbesar di dunia mendorong permintaan untuk mata uang berisiko. Sementara itu, investor menunggu berita tentang rencana pemulihan bersama yang akan dibahas pada KTT UE segera Juli, serta pembaruan negosiasi Brexit.

Yen Jepang bergerak fluktuatif dalam kisaran bearish terhadap dolar AS dalam pair USDJPY, yang kini sedang  menguat  0,05% menjadi 107,44. Pair berusaha mendaki ke arah bullish sebagai respon menguatnya perdagangan aset resiko dan merugika posisi yen Jepang sebagai aset safe haven.

Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan turun terus  ke  posisi  96.70 – 95.10. Namun  jika terjadi koreksi  dapat mendaki ke posisi  97.20 – 98.00.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here