(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS di tengah perdagangan pasar forex akhir pekan sesi Eropa hari Jumat (10/7/2020) retreat setelah sempat menguat di sesi Asia. Terpantau indeks dolar bergerak negatif dan melemah terhadap beberapa rival utamanya. Dolar AS tertekan anjloknya imbal hasil obligasi pemerintah merespon kasus baru terinfeksi covid-19 di Amerika Serikat yang melonjak.
Sejak awal sesi Asia minat perdagangan pasar pada aset safe haven yang terlihat dari melemahnya bursa saham kawasan Asia dan posisi imbal hasil obligasi AS yang anjlok ke posisi 0,54% atau 5% lebih. Sentimen investor memburuk karena tingkat pertambahan kasus baru infeksi harian yang meningkat memicu kekhawatiran terjadinya lockdown yang dapat memperlambat pemulihan ekonomi.
Kini indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau bergerak lemah ke posisi 96,66 atau sedang melemah 0,03 persen dari penutupan sebelumnya setelah dibuka pada posisi 96.75 dan sempat naik ke posisi 96.96.
Kurs Euro sedang mendaki ke posisi 1.1292 atau naik 0,04% pada pair EURUSD, setelah menyentuh tertinggi satu bulan sesi sebelumnya. Hasil rapat UE memutuskan Menteri keuangan Irlandia Paschal Donoghoe terpilih sebagai presiden baru Eurogroup, mengalahkan Jerman dan Prancis. Di sisi kebijakan moneter, sementara Presiden ECB Christine Lagarde mengisyaratkan bank sentral mungkin mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah untuk beberapa waktu.
Pound Inggris juga sedang menanjak ke kisaran resistennya dengan posisi naik 0,03% ke posisi 1,2617 pada pair GBPUSD, setelah anjlok cukup signifikan pada sesi Asia ke posisi 1.2565. Investor masih menunggu perkembangan baru pada pembicaraan Brexit.
Yen Jepang sedang bergerak kuat terhadap dolar AS ke posisi tertinggi 2 pekan, kini pair USDJPY sedang anjlok 0,43% ke posisi 106,75. Sentimen investor pindah ke safe haven Yen sejak sesi Asia karena tingkat infeksi coronavirus harian terus meningkat di atas tertinggi dalam sejarah. Dari sisi data ekonomi, indeks harga produsen (PPI) di Jepang turun 1,6% YoY di bulan Juni, kurang dari konsensus pasar yang turun 1,9%.
Untuk pergerakan indeks dolar selanjutnya secara teknikal, menurut analyst Vibiz Research Center indeks dolar diperkirakan akan meluncur ke posisi 96.40 – 95.90. Namun jika terjadi koreksi positif dapat rebound ke posisi 97.00 – 97.50.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group